Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat impor Bahan Bakar Minyak (BBM) terus mengalami penurunan. Peningkatan kapasitas fasilitas pengolahan minyak (kilang) dalam negeri menjadi salah satu penyebab impor BBM terus menyusut.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, Pertamina terus berusaha keras untuk menurunkan impor BBM. Jika angka impor BBM terus turun maka bisa diartikan kedaulatan energi nasional semakin meningkat.
Baca Juga
Advertisement
"Dari tahun ke tahun kami punya upaya yang keras untuk bisa menurunkan angka impor BBM. Seperti diketahui jika kita punya target 2023 sudah bisa mewujudkan swasembada BBM," kata Wianda, di Jakarta, Rabu (18/1/2017).
Untuk mengurangi impor dan mencapai cita-cita swasembada BBM pada 2023, Pertamina melakukan peremajaan kilang dan membangun baru.
"Kami punya target dengan pembangnan kilang baru dan upgrading yang sudah berjalan sehingga nanti tidak perlu impor. Salah satu yang sudah bisa dilihat adalah mengoperasikan kilang Cilacap, TPPI," ucap Wianda.
Dari tahun ke tahun, impor BBM Pertamina telah mengalami penurunan. Ia menyebutkan, pada 2014 impor Premium masih sekitar 62 persen dari konsumsi dalam negeri. Sedangkan pada 2015 telah turun menjadi 60 persen. Sedangkan hingga Desember 2016 diharapkan dapat turun di bawah 54 persen.
"Solar juga turun jauh tadinya 21 persen, 2015 hanya 8 persen, bahkan di 2016 year to date-nya sampai November hanya 1 persen. Ini menunjukkan bahwa memang kilang kita sudah banyak produksi solar," tutup Wianda. (Pew/Gdn)