Obama Ringankan Hukuman Pembocor Rahasia AS ke WikiLeaks

Manning dihukum karena membocorkan dokumen rahasia ke WikiLeaks. Keputusan Obama membuatnya akan menghirup udara bebas pada Mei mendatang.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 18 Jan 2017, 12:00 WIB
Bradley Manning atau yang kini lebih dikenal sebagai Chelsea Manning merupakan mantan analis militer AS yang membocorkan rahasia ke WikiLeaks (Associated Press)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Barack Obama kembali membuat gebrakan jelang akhir masa jabatannya yang tinggal hitungan jam. Ia meringankan hukuman Chelsea Manning, mantan analis intelijen militer yang dihukum karena membocorkan dokumen rahasia ke WikiLeaks.

Manning yang berusia 29 tahun pada awalnya dijatuhi hukuman 35 tahun penjara pada Agustus 2013. Seharusnya ia baru akan bebas pada 2024 mendatang.

Namun keputusan Obama tersebut membuat Manning akan menghirup udara bebas dalam waktu empat bulan ke depan, kurang lebih sekitar 17 Mei. Demikian seperti dikutip dari Independent, Rabu, (18/1/2017).

Sejak ditahan, sosok yang dulunya dikenal sebagai Bradley Manning itu diketahui telah dua kali melakukan percobaan bunuh diri. Ini dipicu fakta, transgender perempuan itu mendekam di jeruji besi di barak Disiplin AS di Fort Leavenworth, Kansas, yang notabene diisi oleh laki-laki.

Seperti dikutip dari BBC, Manning juga sempat melancarkan aksi mogok makan. Namun hal tersebut dihentikannya setelah pihak militer setuju untuk memberikannya perawatan atas disforia gender atau gangguan identitas gender yang dialaminya.

Tak hanya terhadap Manning, pada akhir masa jabatannya, Presiden Obama juga meringankan hukuman terhadap 209 tahanan dan mengampuni 64 lainnya di saat yang bersamaan. Selama delapan tahun berkuasa, Presiden ke-44 AS itu secara total telah meringankan hukuman 1.385 narapidana.

Jumlah itu merupakan yang terbanyak dalam sejarah kepresidenan AS. Sementara itu total tahanan yang diberikan grasi mencapai 212 orang.

"Sementara presiden menunjukkan kemurahan hatinya kepada 1.597 tahanan, kita harus mengingat bahwa pengampunan adalah sebuah pertolongan yang luar biasa, yang diberikan setelah presiden menyimpulkan bahwa individu tertentu telah menunjukkan kesiapannya untuk memanfaatkan kesempatan keduanya," tulis penasihat Gedung Putih, Neil Eggleston.

"Hanya Kongres yang dapat mewujudkan reformasi yang lebih luas yang diperlukan untuk memastikan dalam jangka panjang bahwa sistem peradilan pidana kita beroperasi lebih adil dan efektif dalam melayani keselamatan publik," tambahnya.


Respons atas Keputusan Obama

Kuasa hukum Manning, David Coombs, mengatakan kepada BBC, peringanan hukuman merupakan bantuan besar bagi kliennya.

"Itu benar-benar merupakan sebuah kemurahan hati yang diberikan Presiden Obama. Bagi saya dan Manning, kami sangat bersyukur dengan keputusannya," ujar Coombs.

Kelompok the American Civil Liberties Union yang mendukung Manning sebelumnya bolak-balik menekan pemerintahan Obama untuk meringankan hukumannya.

Mereka berpendapat akan berbahaya bagi Manning yang merupakan seorang transgender perempuan di pusat penahanan laki-laki.

Sementara itu, nama Edward Snowden tidak termasuk salah seorang yang mendapat keringanan hukuman atau grasi.

Snowden merupakan mantan kontraktor teknik AS dan karyawan CIA yang menjadi kontraktor untuk Badan Keamanan Nasional (NSA) sebelum ia membocorkan informasi terkait program mata-mata rahasia NSA dan akhirnya melarikan diri ke Rusia.

Terkait hal ini, Gedung Putih memiliki alasan tersendiri. 

"Chelsea Manning adalah seseorang yang melewati proses peradilan pidana militer, dinyatakan bersalah, dihukum atas kejahatannya, dan dia mengakui kesalahannya," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Josh Earnest kepada The New York Times.

Berbeda dengan Snowden yang menurutnya lari ke pelukan musuh dan mencari perlindungan ke sebuah negara yang telah merusak kepercayaan terhadap demokrasi di AS.

Edward Snowden (Reuters)

Dokumen yang diberikan Manning ke WikiLeaks mengungkap sebuah rekaman video serangan udara dari dua helikopter AS pada tahun 2007 yang menewaskan belasan orang di Baghdad, Irak. Mereka yang tewas termasuk dua staf kantor berita Reuters.

Baru pekan lalu, pendiri WikiLeaks, Julian Assange menyatakan setuju untuk diekstradisi ke AS jika Presiden Obama meringankan hukuman Manning.

"Jika Obama memberikan grasi terhadap Manning, Assange akan setuju diekstradisi ke AS...," tulis akun WikiLeaks di media sosial Twitter.

Pasca-keringanan hukuman yang diberikan terhadap Manning, WikiLeaks pun mencuit, Assange percaya diri akan memenangkan seluruh proses peradilan yang adil di AS. Namun kemudian mereka menuding Obama telah mencegah menghadirkan hakim yang adil.

Keputusan Obama untuk meringankan hukuman terhadap Manning disambut kemarahan sejumlah tokoh Partai Republik di antaranya Ketua DPR, Paul Ryan, Senator Arizona, John McCain, dan Senator Arkansas, Tom Cotton.

"Ini keterlaluan. Pengkhianatan Bradley Manning menempatkan hidup Amerika dalam risiko dan dia membocorkan rahasia paling sensitif bangsa kita. Presiden Obama meninggalkan Gedung Putih dengan preseden yang berbahaya bahwa mereka yang membahayakan keamanan nasional kita lari dari tanggung jawab atas kejahatan mereka," kata Ketua DPR, Paul Ryan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya