Liputan6.com, Jakarta - Salah satu hal yang menjadi pertanyaan pemegang saham Apple adalah, akankah jumlah pengguna terus tumbuh serta berapa banyak uang yang dikeluarkan pengguna untuk Apple?
Hal ini rupanya dijawab oleh analis UBS Securities Steven Milunovich. Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Business Insider, Kamis (19/1/2017), dalam analis terbarunya, disebutkan jumlah pengguna iPhone bisa meningkat hingga 92 juta sepanjang 2017. Sementara di 2018, pengguna iPhone diprediksi naik sebanyak 82 juta orang.
Meski pertumbuhan basis pengguna Apple dianggap lamban lantaran meningkatnya persaingan, jumlah uang yang dihabiskan pengguna untuk produk Apple dianggap stabil di angka US$ 340 atau yakni Rp 4,5 jutaan per orang dalam satu tahun. Bahkan, jika Apple tak merilis iPhone terbaru sekalipun.
Baca Juga
Advertisement
Bukan hanya menerka-nerka, Milunovich mendapatkan angka tersebut dengan cara membagi pengguna iPhone menjadi lima tipe. Kelima tipe ini didasari oleh survei yang dilakukan UBS dan laporan Apple.
Lantas, apa saja kelima tipe pengguna iPhone itu?
1. Pengguna Memperbarui iPhone Tiap 2 Tahun Sekali
Menurut Milunovich, tipe pengguna ini membeli iPhone tiap dua tahun sekali untuk update perangkatnya. Rata-rata, iPhone dibeli dengan harga US$ 700 atau sekitar Rp 9,4 jutaan. Meski begitu, pengguna ini tetap loyal terhadap Apple dengan mengeluarkan biaya servis tiap tahunnya senilai US$ 40 atau setara Rp 500 ribuan.
Pengguna iPhone tipe pertama ini dipercaya jumlahnya mencapai 35 persen dari total pengguna iPhone. Disimpulkan, pengeluaran rata-rata mereka untuk Apple sekitar US$ 390 atau Rp 5,2 jutaan.
2. Pengguna Memperbarui iPhone Tiap 3 Tahun Sekali
Pengguna tipe kedua memperbarui iPhone mereka dengan model terbaru tiap tiga tahun sekali. Adapun biaya pembelian iPhone mereka per tiga tahun mencapai US$ 700 atau sekitar 9,4 jutaan. Mereka juga tetap melakukan servis dengan biaya US$ 40 atau Rp 500 ribuan per tahun.
Rata-rata, mereka mengeluarkan uang untuk Apple senilai US$ 273 atau Rp 3,6 jutaan dan jumlah pengguna tipe ini mencapai 35 persen dari total pengguna iPhone.
Tipe Pengguna iPhone
3. Pengguna Perbarui iPhone Tiap 2 Tahun, Tapi Masih Pakai Smartphone Lain
Pengguna tipe ini mengganti iPhone tiap dua tahun sekali dengan harga US$ 750 atau Rp 10 jutaan dan biaya servis yang dikeluarkan per tahun US$ 40 (sekitar Rp 500 jutaan). Uniknya, selain memakai iPhone, mereka juga menggunakan smartphone lainnya seharga US$ 399 atau Rp 5,4 jutaan.
Adapun rata-rata pengeluaran untuk Apple mencapai US$ 548 atau Rp 7,3 jutaan. Jumlah pengguna tipe ini sebesar 10 persen dari keseluruhan total pengguna iPhone.
4. Mengganti iPhone Tiap 2 Tahun Sekali Sambil Memakai Smartphone Lain dan Mac
Pengguna tipe keempat adalah mereka yang mengganti iPhone tiap dua tahun sekali, menggunakan Mac, sekaligus memakai smartphone lain juga. Adapun pengeluaran mereka untuk membeli iPhone sebesar US$ 750 (Rp 10 jutaan) per dua tahun sekali, biaya perbaikan US$ 40 (Rp 500 ribuan) per tahun, dan pembelian smartphone Android seharga US$ 399 (Rp 5,4 jutaan) dan Mac seharga US$ 1000 (Rp 13 jutaan).
Jumlah pengguna tipe ini hanya 5 persen dari total pengguna iPhone, sedangkan pengeluaran mereka untuk Apple mencapai US 648 atau setara Rp 8,6 jutaan.
5. Pindah dari Android ke iPhone
Jumlah pengguna yang pindah dari Android ke iPhone jumlahnya mencapai 15 persen dari total pengguna iPhone. Mereka membeli iPhone untuk pertama kalinya sebesar US$ 700 atau Rp 9,4 jutaan dan biaya perbaikan per tahunnya mencapai US$ 40 atau Rp 500 ribuan. Pengguna tipe ini mengeluarkan uang rata-rata US$ 130 atau setara Rp 1,8 jutaan.
Bukan cuma itu, Milunovich memperkirakan bahwa jumlah pengguna iPhone yang pindah dari Android jumlahnya mencapai lebih dari 15 persen dalam dua tahun ke depan. Ia juga memperkirakan, ke depannya 85 persen pengguna iPhone bakal tetap setia menggunakan smartphone besutan Apple itu.
Jika dilihat dari tipenya, pengguna iPhone tipe apakah kamu?
(Tin/Cas)
Advertisement