Liputan6.com, Jakarta - Marsekal TNI Hadi Tjahjanto resmi menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Banyak tugas berat menanti Hadi terutama dalam merapikan proses pengadaan alutsista di TNI AU.
Salah satu pengadaan yang ramai diperbincangkan adalah pembelian helikopter Agusta Westland 101. Pembelian helikopter ini terus mengalami kendala.
Advertisement
Melihat masalah ini, Hadi mengatakan pembelian AW-101 masuk dalam perencaaan sebelumnya. Tapi, Hadi belum mau terburu-buru memutuskan akan tetap membeli atau menggantikan dengan helikopter lainnya.
"Memang untuk Agusta Westland itu adalah perencanaan sebelumnya. Namun saya akan tetap evaluasi," kata Hadi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/1/2017).
Hadi baru akan menentukan nasib pembelian helikopter asal Inggris itu setelah ada hasil dari tim evaluasi. Sehingga tidak salah mengambil keputusan.
"Karena itu tentunya dari tim tidak bisa dari hanya beberapa orang. Dari tim kita melihat dari beberapa aspek itu nanti yang akan kita kerjakan," Hadi memungkas.
Nama helikopter AW-101 mulai santer terdengar saat masuk dalam proyeksi pengadaan alutsista TNI AU. Awalnya helikopter ini dibeli sebagai bagian dari helikopter Kepresidenan pada 2015.
Rencana itu kemudian ditolak Jokowi. Presiden melihat dalam kondisi ekonomi yang tak menentuk tidak elok rasanya membeli helikopter untuk Presiden.
Setelah lama tak terdengar, nama AW-101 kembali mencuat akhir 2016. Beredar foto helikopter yang sedang melaksanakan uji coba terbang di Inggris. Helikopter itu bahkan sudah berbendera Indonesia.
Dalam penjelasannya, TNI AU menyebut pembelian kali ini digunakan untuk kebutuhan operasi SAR. Tapi, renacana itu juga gagal karena Jokowi kembali menolak pembelian itu.