Liputan6.com, Manado - Pesan aksi teror yang mengancam sejumlah pusat keramaian di Kota Manado, Sulawesi Utara, beredar di media sosial, Rabu (18/1/2017). Pada hari yang sama, aparat kepolisian menemukan bungkusan mencurigakan pada salah satu lokasi pusat perbelanjaan di kawasan bisnis Boulevard Manado.
Kemasan kardus mencurigakan itu diamankan aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Sario di Manado Town Square (Mantos) Manado sekitar pukul 05.00 Wita, dini hari.
"Kami temukan ini di pelataran parkir Mantos, langsung diamankan karena mencurigakan," ujar Kapolsek Sario AKP Thommy Aruan di kantornya.
Thommy memperlihatkan temuan dimaksud. Setelah diperiksa ternyata isinya adalah gelondongan kertas resi anjungan tunai mandiri atau ATM. Dari labelnya tertera kemasan itu milik Bank Mandiri. Polisi langsung mengecek pemilik barang, apakah memang tanpa sengaja tertinggal di parkiran Mantos.
Menurut Thommy, polisi juga memeriksa CCTV di lokasi untuk mencari indikasi lainnya. Temuan barang mencurigakan tersebut sedikit banyak terkait dengan ancaman bom di Manado. Kewaspadaan aparat kepolisian ditingkatkan lewat upaya menyisir titik-titik keramaian, terutama pusat perbelanjaan.
Di Mantos misalnya. Sejak pagi hingga siang ini, tim Gegana terpantau serius memeriksa setiap sudut bangunan dan konter-konter belanja, baik secara manual maupun menggunakan detektor.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu bagian dari tindak lanjut terkait sebuah pesan teror yang bergulir liar di media sosial. Dari sebaran pesan itu disebutkan ada rencana pengeboman di beberapa lokasi di Kota Tinutuan tersebut.
Isi pesan yang diunggah di salah satu grup jual-beli itu berbunyi:
"Perhatian, jika kalian ingin selamat jangan datang ke tempat berikut pada besok hari (jika tidak mau mendengar tanggung sendiri akibatnya). MTC Manado, ITC Manado, Mantos, Bank Mandiri dan beberapa tempat di kawasan Pantai Malalayang. Karena kami telah menaruh bom di tempat2 tersebut. Tujuan kami untuk menghentikan dan menghancurkan perekonomian Kota Manado bukan untuk membunuh kalian semua. Saya hanya ingin memperingatkan bahwa pada besok hari mulai pada pukul 10.00 Wita akan dimulai Pemboman. Dan kami akan menguasai Sulawesi Utara dan mengislamkan Sulawesi Utara. Jika tidak ada yang mau memahami maka di tempat-tempat tersebut kalian akan musnah. Target berikut: kawasan perbelanjaan Kota Tomohon, ada beberapa tempat di Tondano, Langowan dan Kawangkoan. Allahuakbar...Allahuakbarr!!"
Kendati pesan itu ditengarai hanya hoax, polisi tetap menyelidikinya. Menurut Kabag Humas Kepolisian Daerah Sulut Kombes Ibrahim Tompo, polisi akan memburu penyebar pesan ancaman teror tersebut.
"Kami masih telusuri pemilik akun dan akan diproses hukum," kata Ibrahim.