Jokowi Diharap Hadiri Peringatan 10 Tahun Aksi Kamisan

Aksi bungkam Kamisan tetap digelar 20 menit, namun setelahnya akan ada refleksi serta penampilan dari seniman dan orasi dari tokoh HAM.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Jan 2017, 06:18 WIB
Sejumlah aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan menggelar aksi Kamisan di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (29/12). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk menyelesaikan berbagai kasus HAM. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi diharapkan bisa menghadiri acara Peringatan 10 Tahun Aksi Kamisan yang akan digelar hari ini, Kamis (19/1/2017), di depan Istana Merdeka, Jakarta.

Kamisan, aksi diam yang digelar anggota keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di depan Istana Merdeka setiap Kamis sore, sudah genap berusia 10 tahun pada hari ini.

"Kami harap Presiden Jokowi hadir dalam aksi Kamisan. Kami berharap beliau datang langsung dan mendengar tuntutan masyarakat dan korban," ujar Feri Kusuma, Kepala Divisi Pemantauan Impunitas KontraS sekaligus koordinator Peringatan 10 Tahun Kamisan.

Maria Katarina Sumarsih, ibunda Benardinus Realino Norma Irawan (Wawan), mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta yang meninggal dalam peristiwa Semanggi I juga mengharapkan kehadiran pemerintah pada aksi yang pertama kali digelar pada Kamis 18 Januari 2007 itu.

Untuk acara, pihak penyelenggara Peringatan 10 Tahun Kamisan dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) dan Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) akan menggelar aksi satu jam lebih awal dari biasanya pukul 16.00 WIB.

Dikutip dari Antara, Feri mengatakan, aksi bungkam Kamisan akan tetap digelar selama 20 menit, namun setelahnya akan ada refleksi serta penampilan dari seniman dan orasi dari tokoh HAM.

"Aksi akan digelar lebih awal, pukul 15.00 sampai 17.00 WIB. Tradisi diam 20 menit akan ada seperti biasa dilanjutkan refleksi, orasi dan penampilan dari teman seniman," kata Feri.

Seniman yang akan hadir adalah grup band beraliran punk, Marjinal, Simponi, dan penampilan dari Ciliwung Merdeka. "Akan ada tokoh yang hadir, namun saya belum bisa mengonfirmasi nama," kata Feri.

Aksi bungkam dan mematung di depan istana menggunakan payung hitam sebagai simbol duka, perlindungan dan keteguhan hati, yang digelar besok adalah aksi Kamisan yang ke-477.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya