Kisah 8 Orang yang Tinggal Bersama Jenazah

Karena berbagai alasan, ada sejumlah orang yang memilih tinggal bersama dengan jasad orang yang dicintainya.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 19 Jan 2017, 14:00 WIB
Ilustrasi, bukan mayat sebenarnya. Penelitian baru mengungkapkan bahwa orang masih lanjut mengalami kesadaran hingga 3 menit setelah kematian. (Sumber news.com.au)

Liputan6.com, New York - Kematian merupakan hal yang sulit diterima sehingga ada sejumlah kasus ketika orang tinggal bersama dengan jasad orang yang dicintai selama beberapa bulan atau beberapa tahun setelah kematian.

Kadang-kadang, kisah tragis itu melibatkan kaum manula yang khawatir melaporkan karena takut dengan akibatnya. Ada juga yang memang tidak menyadarinya.

Ada juga yang merasa mengikuti ajaran agama, kesepian, atau bahkan kecenderungan membunuh. Dikutip dari listverse.com pada Kamis (19/11/2017), beriktu ini adalah sejumlah kisah aneh seseorang tinggal bersama jasad:


1. Pemulung Tua dan Buta

(Sumber New York Post)

Pada September 2016, seorang wanita tua pemulung bernama Rita Wolfensohn kedapatan tinggal di rumahnya di Brooklyn bersama dengan jasad putranya yang sudah tak pernah dilihatnya lagi selama 20 tahun.

Josette Buchman, iparnya, menemukan kerangka yang masih utuh di lantai dua. Kerangka itu terbujur di atas kasur tipis dan bahkan masih mengenakan celana jins, sepatu, dan baju.

Wanita yang secara legal sudah buta itu tidak menyadari ada jasad di antara tumpukan barang-barang bekas. Polisi menduga itu adalah jasad Louis Wolfensohn, yang pergi meninggalkan rumah dan hilang kontak selama 20 tahun.

Menurut pihak berwenang, wanita tua itu tidak sadar ada jasad putranya, apalagi lantai dua berantakan seperti tumpahan truk sampah. Menurut polisi yang memeriksa tempat kejadian perkara, ruangan itu berbau makanan busuk, tapi bukan bau mayat.

Seandainya masih hidup, di awal 2017 putranya seharusnya berusia 50 tahun.


2. Kehidupan Kembali

(Sumber thespec.com)

Pada 2014, seorang wanita Kanada bernama Kaling Wald (50) mengaku bersalah karena lalai memberitahukan kepada pihak berwenang bahwa suaminya telah meninggal dunia.

Ia membiarkan jasad suaminya hingga meluruh di rumah mereka di Hamilton, Ontario, selama 6 bulan. Sementara itu, ia berdoa memohon kehidupan kembali.

Awalnya, pada 17 September 2013, seorang sheriff menemukan jasad Peter Wald ketika melaksanakan tugas pengusiran karena pemilik rumah menunggak pembayaran cicilan kredit kepemilikan rumah (KPR).

Ternyata Peter Wald sudah meninggal dunia sekitar Maret 2016 karena komplikasi diabetes. Sebelum meninggal, pria itu menolak dibawa ke rumah sakit karena yakin Tuhan akan menyembuhkannya. Ketika ia meninggal, istrinya membungkus jasad menggunakan selimut, menggembok pintu kamar, dan menutup saluran udara serta jendela menggunakan pita perekat.

Kaling sudah menduga adanya pengusiran dan telah membereskan barang-barang milik almarhum suaminya untuk pindahan ke tempat tinggal baru. Tapi, ketika ruang jasad dibuka, jasad itu sudah nyaris habis digerogoti tikus dan tidak bisa dikenali lagi secara fotografis.


3. Air dan Es Lilin

(Sumber wbur.org)

Pada 14 Desember 2016, polisi menemukan jasad Hope Wheaton (67) di bawah meja dapur sebuah rumah mewah di Brookline, negara bagian Massachussets.

Hasil otopsi mengungkapkan bahwa wanita itu sudah meninggal pada Juli 2015. Dengan demikian, adik yang tinggal bersamanya di rumah itu, Lynda Waldman, tinggal bersama jasad kakaknya selama lebih dari setahun.

Sang adik kadang-kadang jatuh dan tak bisa bangkit lagi sehingga kakaknya yang berusia 74 memberikan "air dan es Fudgsicles hingga dia pulih." Ketika suatu saat adiknya tidak pernah pulih, kakaknya tidak tahu harus melakukan apa.

Seorang tetangga mencium bau tidak enak berasal dari rumah dua wanita itu dan mengabarkan kepada menantunya yang kemudian menyelidiki. Para tetangga mulai menanyai keberadaan sang adik, tapi kakaknya mengabaikan.

Polisi dan dinas sosial sebenarnya kerap mengunjungi rumah kakak-beradik itu untuk menghantar dana bantuan kesejahteraan sosial, tapi sang kakak menolak bantuan.


4. Tak Rela Kehilangan Anak

(Sumber The Independent)

Pada Januari 2016, pihak berwenang Spanyol mendapati Bruce dan Shrell Hopkins, pasutri warga Amerika, yang tinggal bersama jasad putranya selama 2 bulan di Girona, Spanyol.

Jasad putra berusia 7 tahun bernama Caleb itu ketahuan setelah pemilik rumah datang untuk menagih uang sewa. Semasa hidup, Caleb adalah penderita asma, sehingga ketika putranya meninggal, "Mereka tidak dapat menerima bahwa anak itu telah meninggal," demikian menurut pihak berwenang.

Menurut seorang hakim yang menangani perkara, pasutri itu menolak membawa Caleb ke rumah sakit karena tidak percaya dengan kedokteran konvensional.

Saat kematian Caleb masih menjadi misteri. Dia terlihat masih hidup saat pesta ulang tahun pada 15 November 2015. Selain Caleb, pasangan dari Detroit itu memiliki 2 anak lagi yang berusia 12 dan 14, dan sekarang dirawat oleh negara.


5. Keadaan Kejiwaan

(Sumber addictinginfo.org)

Pada Juli 2014, pihak berwenang menemukan bahwa seorang wanita Brooklyn, New York, kedapatan tinggal bersama dengan jasad ibunya selama sekitar 2 tahun.

Awalnya, pengawas gedung apartemen datang untuk memeriksa kebocoran air, tapi Chava Stirn (28) menolak membukakan pintu yang kemudian dibuka paksa.

Para pekerja menemukan Stirn duduk di kursi dengan dikelilingi sampah yang menumpuk hingga setinggi pinggang orang dewasa. Ia mengaku "ibunya membiarkan dia di sana hingga mati."

Sumber pihak keamanan mengungkapkan bahwa Stirn menempatkan kerangka ibunya di atas tumpukan kantong sampah di dapur. Ia terkadang tidur di samping kerangka, menempatkannya di meja, dan bahkan memakaikan baju senada bagi mereka berdua.

Susie Rosenthal (61) diduga telah meninggal setidaknya selama 3 tahun. Stirn sendiri tidak pernah meninggalkan apartemen berantakan itu dan tidak pernah mengijinkan orang lain masuk.

Menurut tetangga bernama Malka Lerner (41), mereka kadang mendengar suara-suara aneh, misalnya teriakan berulang kali oleh Stirn, "Aku akan bunuh diri!"


6. Kerangka Menonton TV

(Sumber time-line-up.com)

Pada 2015, seorang pria Inggris di Stafford kedapatan tinggal bersama dengan jasad ayahnya setelah tetangga melihat pria itu menonton televisi bersama kerangka.

Kenneth Brown (94) meninggal dunia setelah jatuh yang parah. Putranya yang bernama Timothy (59) menemukannya pada keesokan hari, tapi tidak melapor kepada pihak berwenang.

Kenneth terakhir terlihat masih hidup pada April 2014 dan jasadnya ditemukan pada Oktober 2014. Menurut Timothy, ayahnya terjatuh ketika ada kebakaran dalam kamar tidur, lalu didudukkan di kursi sementara putranya menyuapkan sup.

Awalnya seperti akan sembuh, tapi ketika ditengok keesokan harinya, ayahnya telah meninggal. Karena lama baru ketahuan, pihak berwenang kesulitan menentukan penyebab kematian, walaupun diduga tidak ada unsur kejahatan.


7. Korban Pembunuhan

(Sumber ibtimes.co.uk)

Pada 2014, pihak berwenang mendakwa seorang pria Connecticut bernama John Waszynski (59) dengan tuduhan pembunuhan dan tinggal bersama jasad ibunya selama beberapa bulan. Karena sudah sangat membusuk, perlu beberapa hari untuk mengenali jasad itu.

Hasil otopsi mengungkapkan bahwa kematian Krystyna Waszynski (86) adalah karena pembunuhan oleh "tekanan pada leher dan trauma di ujung atas."

Polisi mulai curiga setelah pengaduan saudara lelaki Waszynski yang dicegah masuk rumah. John Waszynski sendiri mendapatkan warisan rumah bergaya ranch pada 2006 dari ayahnya yang merupakan penyintas Auschwitz.

Namun demikian, selama sekitar 10 tahun, para tetangga tidak menyangka ada seorang wanita tinggal di sana.


8. Mumi Ibu

(Sumber ukrhotnews.com)

Di akhir 2016, polisi Kiev, Rusia, mendapati seorang pria Ukraina berusia 46 tahun bunuh diri setelah tinggal bersama jasad ibunya selama 5 tahun. Pihak berwenang memasuki tempat tinggal mereka setelah para tetangga mengadu soal bocoran air.

Ketika tiba di tempat kejadian, polisi harus mendobrak pintu dan menemukan pria itu gantung diri dan jasad ibunya disembunyikan di bawah karpet.

Melihat keadaan jasad yang telah mejadi mumi, ibu itu diduga telah meninggal setidaknya selama 5 tahun, tapi tidak ada tanda-tanda atau bukti-bukti kekerasan atau trauma. Namun demikian, penyidikan penyebab kematian masih berlangsung.

Menurut para tetangga, pria itu memang pendiam dan mereka mulai curga setelah ibunya menghilang beberapa tahun lalu. Pria itu awalnya mengaku bahwa ibunya pindah negara, tapi kemudian mengganti cerita dan mengatakan bahwa ibunya tinggal di luar negeri bersama kerabat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya