Liputan6.com, Seoul - Klub Korea Selatan, Jeonbuk Motors, tidak akan bisa mempertahankan gelar Liga Champions Asia yang mereka raih tahun lalu. Jeonbuk Motors diketahui terlibat Skandal penyuapan wasit pada 2013.
Seperti dilansir Reuters, Jeonbuk dikurangi sembilan angka dan didenda 91.000 dolar oleh komite disiplin Liga Korea pada September lalu. Keputusan itu dibuat setelah diketahui adanya pembayaran-pembayaran yang diberikan pencari bakat klub kepada para wasit pada 2013.
Baca Juga
Advertisement
Musim lalu, Jeonbuk Motors finis di peringkat kedua Liga Korea, dan sukses juara Liga Champions Asia pada November 2016. Di final, Jeonbuk mengalahkan klub Uni Emirat Arab, Al Ain dengan agregat 3-2..
Konfederasi Sepak Bola Asia mengatakan Badan Kendali Pemasukan (ECB), badan independen yudisial, telah mendiskualifikasi Jeonbuk dari Liga Champions Asia 2017. Itu berarti Jeonbuk dipastikan tidak akan bisa mempertahankan gelarnya.
"Jeonbuk Hyundai Motors tidak dapat berpartisipasi pada kompetisi-kompetisi AFC untuk musim 2017, karena keterlibatan tidak langsungnya pada aktivitas-aktivitas yang bertujuan mengatur atau mempengaruhi hasil-hasil pertandingan pada Liga Korea musim 2013 dan 2014," demikian pernyataan AFC.
"Keterlibatan tidak langsung itu bertentangan dengan Pasal 11.8 Manual Pemasukan untuk Kompetisi-kompetisi Klub AFC 2017-2020."
"Oleh sebab itu, Jeonbuk... tidak memenuhi kriteria olahraga untuk berpartisipasi pada Liga Champions AFC 2017," tulis pernyataan AFC.
Pada Mei 2016, para jaksa mendakwa dua wasit di liga strata tertinggi Korsel dengan tuduhan penyuapan bernilai total lima juta won (4.300 dolar) dari pencari bakat Jeonbuk Motors, dengan tiga pembayaran senilai satu juta won kepada seorang ofisial dan dua juta won untuk yang lainnya.
Pencari bakat itu dihukum enam bulan masa tahanan karena penyuapan oleh Pengadilan Distrik Busan. Klub Korsel Jeju United akan mengisi tempat Jeonbuk di Grup H, sedangkan Ulsan Hyundai akan menggantikan Jeju pada playoff untuk Liga Champions AFC 2017.