Liputan6.com, London - Toyota dan Nissan memastikan tetap membuat mobil di Inggris Raya, meski ekspor dari negara itu akan kurang menguntungkan di masa depan karena pemerintah memutuskan keluar dari Uni Eropa.
"Di setiap negara di dunia, kami cenderung tidak akan menutup atau memindahkan pabrik ketika hal-hal seperti itu terjadi, dan akan sama halnya di Inggris," ujar Chairman Toyota Takeshi Uchiyamada, kepada Bloomberg, dikutip Kamis (19/1/2017).
Baca Juga
Advertisement
Uchiyamada menambahkan, mereka akan mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan daya saing. "Kami bisa bertahan dari ini," tambahnya.
Sementara Nissan Chairman, Carlos Ghosn, pada rabu kemarin juga memastikan akan tetap memproduksi Qashqai dan X-Trail versi baru di pabrik mereka yang ada di Sunderland. Nissan sendiri merupakan salah satu pabrikan besar di sana.
Satu sumber lain yang tidak menyebutkan namanya mengatakan bahwa pabrikan Jepang di Inggris akan melobi pemerintah negara lain untuk tidak membebankan tarif kepada mereka.
Sebelum ini, Toyota dan Nissan, termasuk Honda, menikmati berkah atas keanggotaan Uni Eropa yang dimiliki Inggris. Mereka membangun pabrik di negara itu, dan bebas dari pajak apapun jika ekspor ke negara anggota Uni Eropa lain.
Namun dengan hengkangnya Inggris dari Uni Eropa atas alasan politis, banyak yang khawatir jika keberlangsungan bisnis pabrikan Jepang akan terganggu. Maklum, Inggris adalah salah satu basis produksi mereka di regional Eropa.