Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan industri reksa dana sekitar 24-25 persen pada tahun ini. Hal tersebut melihat tren pertumbuhan industri reksa dana tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun ini biasanya pertumbuhannya sekitar itu ya, 24 - 25 persen," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Nilai aktiva bersih (NAB) berdasarkan data OJK pada 29 Desember 2016 sebesar Rp 339,17 triliun. Dia optimistis tren kenaikan reksa dana akan terus berlanjut.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau diperhatikan dari trennya, reksa dana ini yang selalu NAB-nya itu meningkat terus. Walaupun kemarin ada kondisi global yang tidak terlalu menguntungkan. Tapi di reksa dana selalu meningkat NAB," kata dia.
Dia mengatakan OJK menyiapkan produk baru untuk mendorong industri reksa dana. Namun, dia masih enggan menyebutkan produk tersebut.
"Ada beberapa produk baru yang akan dikeluarkan, tapi saya mungkin belum bisa sampaikan dulu secara detil," ujar dia.
Sebagai informasi, NAB reksa dana pada 29 Desember 2016 sebesar Rp 339,17 triliun. Naik cukup pesat dibanding tahun 2015 sebesar Rp 271,97 triliun. Mayoritas penopang industri reksa dana tahun 2016 ialah reksa dana saham dengan nilai Rp 113,35 triliun.