Liputan6.com, Italia Banyak orang berpikir suasana gelap akan membuat gairah seks meningkat. Anda akan terkejut dengan studi terbaru yang menunjukkan, cahaya yang terang layaknya cahaya alami memberikan pengaruh yang besar untuk meningkatkan gairah seks pria.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari laman Destiny, Kamis (19/1/2017), studi yang dilakukan sekelompok peneliti dari University of Siena, Italia menemukan, cahaya terang memengaruhi dorongan seksual jadi lebih baik.
Kadar testosteron pada pria meningkat tatkala terpapar cahaya terang, yang berujung pada kepuasan seksual makin meningkat. Tim peneliti mengumpulkan peserta sebanyak 38 orang yang didiagnosis mengalami libido rendah.
Selama jangka waktu dua minggu, setengah dari orang-orang tersebut dimasukkan ke dalam sebuah ruangan dengan kotak dengan cahaya yang dipancarkan terang. Mereka menghabiskan waktu tiga puluh menit sehari di dalam ruangan ini.
Sementara itu, peserta lain dimasukkan ke dalam kamar dengan cahaya yang punya kualitas penerangan rendah. Pada akhir masa percobaan, hasil tes menunjukkan, pria yang menghabiskan waktu di ruang kotak cahaya terang memiliki kadar testosteron tinggi dan mereka dilaporkan mempunyai kepuasan seksual yang lebih baik dibanding sebelumnya.
Lebih lanjut Professor Andrea Fagiolini, pemimpin dalam penelitian ini menjelaskan, cahaya dalam kotak yang digunakan untuk penelitian benar-benar mirip alami, sesuai apa yang dilakukan alam.
"Di belahan bumi utara, produksi testosteron tubuh secara alami menurun dari bulan November hingga April. Kemudian testosteron naik pada musim semi dan musim panas dengan puncak testosteron tinggi pada bulan Oktober. Anda akan melihat efek ini ini berada pada fase reproduksi, terutama pada bulan Juni yang menunjukkan, meningkatnya konsepsi (pertemuan sperma dan sel telur)," kata Andrea.
Sebagai obat alternatif
Sebagai obat alternatif
Studi ini berpotensi meneliti cara yang lebih baik untuk mengobati pria yang mengalami dorongan seks rendah. Gairah seks rendah biasanya diobati dengan suntikan atau obat anti-depresan, yang punya efek samping sendiri.
Terapi cahaya terang untuk membantu para pria tadi tentunya tak memiliki efek samping seperti jika menggunakan obat. Sayangnya untuk bisa benar-benar digunakan masih perlu dilakukan penelitian yang lebih komprehensif.
"Kami belum sampai pada tahap untuk merekomendasikan ini sebagai pengobatan klinis. Namun jika perawatan diteliti ke dalam studi penelitian yang lebih besar, maka terapi cahaya bisa menawarkan jalan alternatif ke depan. Ini baru sebuah penelitian kecil," jelas Andrea.
Temuan ini pertama kali dipresentasikan pada pertemuan tahunan European College of Neuropsychopharmacology di Wina, Austria.
Advertisement