Liputan6.com, Jakarta - Menjabat sebagi Plt Gubernur DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tengah mengajukan cuti selama kampanye Pilkada DKI memberi kesan tersendiri bagi Sumarsono.
Pria yang akrab disapa Soni itu merasa seperti gubernur sungguhan. Hal tersebut diwujudkannya dengan menghapus beberapa kebijakan Ahok yang telah berjalan sebelumnya. Salah satunya menghentikan laporan RT dan RW di DKI lewat aplikasi Qlue.
Advertisement
Menurut Sumarsono, Qlue untuk RT dan RW ini tidak diberlakukan kembali, sehingga pemberlakuan insentif sebesar Rp 10 ribu untuk sekali pelaporan juga diberhentikan.
Tak kalah menuai kontroversi rapat dengan para kadis sambil menyewa kereta wisata mewah dari Jakarta dengan tujuan Yogyakarta. Menurut salah satu pramugara KA, perjalanan para pejabat DKI itu disewa dengan harga sekitar Rp 170 juta.
Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Kamis (19/1/2017).
Kabar lainnya yang tak kalah disorot peristiwa kebakaran yang terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Petugas damkar yang berjibaku dengan si jago merah mengerahkan 45 unit mobil pemadam kebakaran guna memadamkan api.
Plt Gubernur DKI Sumarsono yang mengantikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga tak kalah diburu pembaca. Banyak kebijakan dan sikapnya yang dirasa kontroversial oleh warga Jakarta. Salah satunya menggelar rapat sambil berplesiran menggunakan kereta wisata mewah.
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:
1. Sumarsono, Plt Rasa Gubernur Sungguhan
Rapat tak melulu harus di ruang meeting. Itulah prinsip yang dipegang Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono. Rapat yang santai diwujudkan pria yang akrab disapa Soni itu dengan menyewa gerbong kereta.
Meski menuai pro dan kontra, Soni tetap merealisasikan rapat mewah itu. Empat gerbong kereta wisata mewah disewa dari Jakarta menuju Yogyakarta pada 13-15 Januari 2017.
Dalam 8 jam perjalanan menuju Yogyakarta, rapat yang dimulai pukul 22.00 WIB hanya berlangsung 2 jam. Ketika pulang menuju Jakarta, rapat hanya selama 3 jam. Sisanya, mereka plesiran.
"Rapat di atas kereta pemium selayaknya hotel. Semua gerbong ada dapurnya, ada pramugari," ujar Soni usai memimpin rapat di atas KA Wisata, Minggu, 15 Januari 2017.
2. Kronologi Kebakaran Pasar Senen Jakarta Pusat
Perwira Piket Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat Syarifudin menuturkan kronologi kejadian. Menurut dia, kebakaran di Blok III Pasar Senen bermula dari lantai satu hingga merambat ke tempat lain.
Syarifudin mengatakan, petugas sudah berjibaku memadamkan api yang membakar blok pasar tersebut sejak pukul 04.15 WIB.
Pintu gerbang lantai satu yang masih terkunci menyulitkan petugas untuk masuk ke gedung guna memadamkan api. Alhasil, petugas hanya bisa memadamkan api dari luar.
Lokasi Blok III Pasar Senen yang terbakar tepat menghadap jalan layang Pasar Senen ke arah Matraman, Jakarta Pusat.
3. Petisi Pidana untuk Sumarsono, Ini Komentar Mendagri
Sepak terjang Sumarsono kala menjabat pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta menjadi sorotan. Sejumlah keputusan yang dibuatnya dianggap melampaui kewenangan seorang pelaksana tugas.
"Secara prinsip, Plt enggak usah Presiden yang tegur. Dia tanggung jawab saya selaku Mendagri," ucap Tjahjo di Jawa Barat, Rabu, 18 Januari 2017.
"Apa yang dilakukan Plt sampai detik ini enggak ada yang salah," tutur Tjahjo.
Dia menilai, ini hanya sudut pandang masyarakat saja yang melihat perbedaan gaya Sumarsono dengan gubernur nonaktif DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.