Ketika Rano Karno Berkisah Belajar Alquran di Mekah

Atas dasar itulah, Rano Karno menegaskan kembali dirinya akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 20 Jan 2017, 06:39 WIB
Rano Karno saat bertemu sejumlah majelis Taklim ke Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Kamis (19/01/2017). (Yandhi Delstama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tangerang - Tak banyak yang mengetahui aktivitas Rano Karno selain menjadi aktor film. Sebelum masuk ke pemerintahan, Rano Karno, bercerita pernah tinggal beberapa bulan di Kota Suci Makkah al Mukaramah. Hal itu dilakukan untuk mengkaji Alquran dan kembali mengajarkannya di pendopo rumahnya kepada anak-anak tetangganya.

"Ulama adalah lentera, mereka adalah para pewaris risalah yang menuntun dan memberikan penerangan kepada ummat agar perjalanan hidup tidak tersesat. Ulama mengajarkan kepada kita bagaimana membedakan perihal-perihal baik dari perkara-perkara yang mengundang datangnya dosa," kata Rano Karno, saat bertemu sejumlah majelis Taklim ke Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Kamis (19/01/2017).

Di hadapan majelis Taklim, Ulama, dan guru ngaji, mata 'Bang Doel' pun sempat berkaca-kaca. Hal itu ketika ia menceritakan pesan ayahnya Soekarno M Noer. Ayahnya berpesan agar menegakkan agama Islam dan mengajarkan agama kepada keluarganya. Soekarno M Noer pernah menjadi pengurus di Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU.

"Saya juga mengajak kepada seluruh warga yang hadir saat ini untuk berlomba-lomba mendulang ilmu dan mengikuti jejak Syaikh Nawawi al Bantani yang masyhur sebagai ulama terkemuka," terang Rano Karno.

Atas dasar itulah, ia menegaskan kembali dirinya akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji.

"Tradisi salafiyah yang merupakan corak khas pesantren di Banten sebagai mutiara yang telah memberi kontribusi besar atas terbentuknya wajah ke-Islaman Banten yang ramah dan toleran," tegas Rano Karno.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya