Harshwardhan Zala (14) menunjukkan drone buatannya kepada Pasukan Kepolisian Cadangan Pusat (CRPF) di kamp Rapid Action Force, Ahmedabad, India, 15 Januari 2017. Harshwardhan Zala berhasil menciptakan drone untuk mendeteksi ranjau darat (Sam Panthaky/AFP)
Harshwardhan Zala (14) menjelaskan drone buatannya kepada Pasukan Kepolisian Cadangan Pusat (CRPF) di kamp Rapid Action Force, Ahmedabad, India, 15 Januari 2017. Drone ciptaan Harshwardhan ini kini digunakan oleh aparat keamanan India. (Sam Panthaky/AFP)
Harshwardhan Zala (14) usai menunjukkan drone buatannya kepada Pasukan Kepolisian Cadangan Pusat (CRPF) di kamp Rapid Action Force, Ahmedabad, 15 Januari 2017. Drone ciptaan Harshwardhan itu dihargai 50 juta rupee atau Rp 9,8 miliar (Sam Panthaky/AFP)
Harshwardhan Zala (14) berpose bersama drone ciptaannya di kamp Rapid Action Force, Ahmedabad, 15 Januari 2017. Harshwardhan Zala bekerja sama dengan pemerintah India menciptakan drone yang mampu untuk mendeteksi ranjau darat. (Sam Panthaky/AFP)
Harshwardhan Zala (14) membawa drone ciptaannya di Ahmedabad, India, 15 Januari 2017. Harshwardhan telah menandatangani kesepakatan dengan nilai kontrak 50 juta rupee atau Rp 9,8 miliar untuk membantu memproduksi drone secara komersial. (Sam Panthaky/AFP)