Harga Cabai Tinggi, Keuntungan Pedagang Justru Turun

Saat ini harga cabai rawit merah masih terus berfluktuatif.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Jan 2017, 12:45 WIB
Pedagang memanggul plastik cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/11). Harga cabai merah keriting kini dipatok Rp 25 ribu per kg, sementara cabai merah rawit dipatok Rp 28 ribu per kg. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pedagang sayuran di pasar tradisional di Jakarta meminta pemerintah mencari cara yang nyata untuk menurunkan harga cabai rawit merah. Saat ini harga komoditas tersebut masih bertahan di harga Rp 130 ribu per kilogram (kg) atau lebih mahal dengan harga daging sapi.

‎Sarti (40), salah satu pedagang di PD Pasar Jaya Pasar Buncit, Jakarta Selatan, mengatakan, saat ini harga cabai rawit merah masih terus berfluktuatif. Jika pada hari sebelumnya turun, tiba-tiba bisa naik.

"Harga masih turun naik. Sekarang harganya Rp 130 ribu. Kemarin di Rp 120 ribu, nanti bisa turun jadi Rp 110 ribu. Jadi cepat banget naik turunnya," ujar dia di Jakarta, Jumat (20/1/2017).

Selama lonjakan harga cabai ini berlangsung, ucap Sarti, konsumen mengurangi pembeliannya. Jika biasanya membeli setengah kg, saat ini pembeli hanya membeli 1 ons.

"Kalau yang untuk rumah tangga biasanya ibu-ibu beli setengah kilo (kg).‎ Tapi sekarang cuma beli 1 ons, itu pun isinya paling cuma beberapa biji. Satu ons saja sudah Rp 8.000-an," kata dia.

Sarti mengaku, meski harganya tinggi, dia tidak mengambil untung banyak dari penjualan cabai ini. Dia mengaku justru saat harga cabai normal, pedagang bisa mendapatkan untung lebih banyak.

"Ini harga tinggi tapi untungnya sedikit. Kita kan ambil paling ambil (untung) Rp 3.000-Rp 5.‎000 per kg. Kalau dulu harga murah dan yang beli banyak jadi bisa lebih untung. Tapi kalau sekarang yang beli sedikit, untungnya juga sedikit," ujar dia. (Dny/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya