Liputan6.com, Melbourne - Seorang pria diduga dengan sengaja mengendarai mobil dan mengarahkannya ke arah pejalan kaki di pusat kota Melbourne, Australia. Insiden itu mengakibatkan sebanyak tiga orang tewas dan 20 lainnya terluka.
Polisi Australia mengatakan insiden di Bourke Street Mall, Jumat tidak terkait dengan terorisme.
Advertisement
"Kami menduga kuat insiden itu terhubung ke insiden penusukan sebelumnya. Pelaku telah ditahan, Tidak ada ancaman lebih lanjut untuk publik saat ini...," kata Komandan Stuart Bateson seperti dikutip dari ITV News, Jumat (20/1/2017).
"Sekarang ini, kami meminta masyarakat untuk menghindari pusat kota. Sebab kami membutuhkan waktu sangat lama untuk menyelidiki kasus ini."
Berdasarkan pantauan udara televisi lokal, terlihat mobil polisi dan polisi membawa senjata di persimpangan pusat kota Melbourne.
Dilansir dari The Guardian, empat anak dilaporkan sedang dirawat di rumah sakit Royal Children. Salah satunya kritis sementara dua lainnya berada dalam kondisi serius.
Lima pasien dirawat di Alfred Hospital, tiga orang kritis tapi stabil dan dua lainnya dalam kondisi serius.
Sebanyak 10 orang lain dirawat di Royal Melbourne Hospital. Namun kondisi pasien belum dipublikasikan.
Rumah sakit Melbourne melaporkan bahwa mereka dalam kondisi brown code -- keadaan darurat eksternal dengan beberapa korban terus berdatangan dan melebihi sumber daya yang tersedia.
Menurut keterangan saksi mata, pengemudi terlihat membuka kaca saat berkendara. Lalu berteriak-teriak dan melajukan kendaraannya ke arah Bourke St Mall di mana banyak para pejalan kaki.
Sebelum insiden tersebut, dilaporkan terjadi penikaman. Pria yang menjadi korban kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Pria yang terlibat dalam insiden penikaman diyakini sudah saling kenal. Polisi belum merilis informasi lebih lanjut tentang keterkaitan insiden di Bourke Street dengan penikaman tersebut.