Liputan6.com, Jakarta Kajian kehutanaan di Universitas Gadjah Mada tak hanya menarik minat warga Indonesia, namun juga mahasiswa asing negara-negara di Eropa. Alexander Markus Mossbrucker misalnya, pria berkewarganegaraan Jerman ini selama hampir tiga tahun terakhir menimba ilmu tentang hutan di Universitas Gadjah Mada.
Baca Juga
Advertisement
"Banyak yang saya peroleh saat kuliah di sini dan sangat bermanfaat mendukung pekerjaan saya dalam bidang konservasi satwa liar di daerah Jambi," ujar Alexander seperti dikutip dari laman situs Universitas Gadjah Mada.
Pria 34 tahun yang akrab disapa Alex ini merupakan mahasiswa asing pertama yang mengambil studi program doktor di Fakultas Kehutanan UGM. Lulusan University of Friburg, Jerman, ini mengaku cukup senang selama menempuh studi di UGM dan tinggal di Yogyakarta. Kehangatan sikap masyarakat Jogja sangat terasa di benaknya.
"Ada sedikit dalam komunikasi karena saya belum begitu lancar berbahasa Indonesia," ungkap pria yang bekerja di organisasi konservasi internasional Frankurt Zoological Society. Namun, kendala bahasa yang dihadapinya tak beralangsung lama. "Orang-orang di sini ramah dan suka membantu," lanjutnya.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Muhammad Ali Imran, S.Hut., M.Sc., mengatakan Alex adalah mahasiswa asing pertama yang mengambil studi program doktor di kampus Universitas Gadjah Mada.
Hal ini menjadi unik karena Alex berasal dari negara Jerman yang menjadi rujukan di bidang Ilmu Kehutanan bagi ilmuwan Indonesia. Simak kelanjutan artikel tentang lulusan perdana mahasiswa kehutanan dari Jerman di Universitas Gadjah Mada dengan mengeklik tautan berikut ini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Yuk, berbagi informasi menarik tentang kampusmu di Forum Liputan dengan mengeklik tautan ini. Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.