Liputan6.com, California - Sekelompok ilmuwan mengungkap temuan menarik soal terbentuknya bulan sekitar 60 juta tahun yang lalu. Atas dasar apa mereka bisa meyakini bahwa satelit Bumi tersebut tercipta dalam waktu miliaran tahun lalu?
Seperti dilansir laman ABC News pada Senin (23/1/2017), tim ilmuwan dari University of California in Los Angeles (UCLA) itu menemukan bukti berupa bebatuan dan tanah yang dikumpulkan oleh kelompok astronot Apollo 14 pada 1971 silam.
Setelah meneliti bebatuan dan tanah bulan, barulah mereka mempelajari usia dari komponen dua material itu. Mereka meyakini bulan terbentuk sekitar 60 juta tahun yang lalu, atau setara dengan 4,5 miliar tahun.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, temuan yang juga terpublikasikan dalam The Journal Science Advances ini mengundang perdebatan yang cukup 'sengit'. Pasalnya, studi yang sebelumnya juga diteliti oleh kelompok ilmuwan lain justru membuat teori bahwa bulan terbentuk sekitar 200 juta tahun yang lalu setelah tata surya tercipta.
"Berdasarkan dari proses penelitian material batu dan tanah yang dikumpulkan moonwalkers dari Apollo 14, kami menyimpulkan mereka terbentuk 60 juta tahun yang lalu. Ini cuma teori ilmiah, selebihnya kalian (publik) yang menilai," kata Melanie Barboni, salah satu anggota ilmuwan UCLA.
Meski begitu, Barboni dan timnya akan meneruskan penelitian ini. Mereka akan meneliti beberapa tambahan zircon--batu mineral bulan--dari Apollo 14, yang akan mendukung kesimpulan sementara untuk saat ini.
"Kami akan kumpulkan material zircon lebih banyak dan mengekstraknya dengan material yang sudah kami pelajari. Sebut saja metode double check, dua kali kerja dan melihat apakah material ini benar-benar terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu," pungkasnya.
(Jek/Cas)