Liputan6.com, Makassar - Kelompok Abu Sayyaf dikabarkan kembali menculik warga negara Indonesia. Kelompok separatis asal Filipina itu dilaporkan menculik dua orang nelayan asal Pulau Bembe, Desa Tanamalala, Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Kedua nelayan itu masing-masing bernama Sudarling Samansung dan Hamdan. Mereka diduga diculik saat melintas di perairan Sandakan, Sabah, Malaysia.
Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Edy Tarigan kepada Liputan6.com mengatakan, dugaan penculikan WNI itu bermula saat ditemukannya kapal milik mereka bergerak dalam keadaan mesin masih hidup.
"Kapal ditemukan dalam keadaan kosong, tak ada penghuni dan bergerak sendiri dari perairan Sandakan, Sabah, Malaysia menuju perairan Taganak, Filipina Selatan," kata Edy, Jumat (20/1/2017).
Menurut Edy, dugaan itu kian kuat mengingat perairan tempat kapal mereka bergerak sendiri itu diketahui sering terjadi penculikan. "Lagipula, sangat kecil kemungkinan nelayan WNI berani berlayar sampai wilayah Filipina," ucap Edy.
Faktor lain yang mendukung dugaan penculikan itu, kata Edy, dilihat dari hasil perhitungan jarak perairan Sandakan hingga ke perairan Taganak. Bila ditempuh menggunakan kapal nelayan, membutuhkan waktu lebih dari 12 jam perjalanan.
Baca Juga
Advertisement
"Diperkirakan kejadian penculikan terjadi hari Rabu, 18 Januari 2017 yang mana saat ini kemungkinan korban telah dijual dan berada di tangan pihak penampung hasil penculikan yang ditengarai sebagai kelompok Abu Sayyaf," ungkap Edy.
Atas kejadian ini, lanjut Edy, pihaknya telah berkomunikasi dengan Bupati Selayar dan memfasilitasi keluarga korban sampai ada kepastian soal hilangnya dua nelayan yang diduga diculik kelompok Abu Sayyaf tersebut.
"Itu yang sementara kami bisa lakukan terhadap keluarga korban dugaan penyanderaan," ucap Edy.