Liputan6.com, Jakarta Tahun Baru Imlek selalu kaya dengan tradisi. Dari mulai pakaian dan dekorasi serba merah, angpao, hingga makanan. Saat Imlek, ada tradisi makanan yang cukup khas, yakni Yusheng.
Bila Anda merayakan Imlek, tentu tradisi ini tidak asing lagi. Namun, bila tidak, maka tradisi ini akan terasa unik dan mengesankan. Liputan6.com berkesempatan melihat tradisi Yusheng secara langsung pada perayaan Imlek di Senayan City.
Advertisement
Sebuah meja merah dengan wadah bundar di tengah. Komposisi bahan makanan disusun rapi di atasnya. Siapa sangka, komposisi itu akan berubah menjadi berantakan saat tradisi mulai dilakukan.
Orang-orang melingkari meja, membawa sumpit masing-masing. Kemudian, komposisi bahan makanan disiram saus-saus tertentu. Setiap bahan makanan memiliki arti, begitu pula saus yang menyiramnya.
Di antaranya, lobak putih, wortel, cabai, acar jahe merah, jeruk kering, daun limau nipis, Chinese parsley, merica, kacang potong, dan sebagainya hingga mencapai 27 bahan. Setiap bumbu pun memiliki makna khusus yang melambangkan kemakmuran dan kesuksesan.
Seperti jeruk nipis melambangkan keberuntungan dan kelancaran dalam kehidupan. Merica dipercaya dapat menarik uang dan kekayaan. Wortel dapat mendatangkan nasib baik.
Sebelum memulai tradisi, diucapkan Gong Xi Fat Cai yang berarti selamat untuk kekayaan Anda. Serta, Wan Shi Ru Yi yang berarti semoga semua harapan Anda bisa terpenuhi seusai Imlek.
Kemudian, setiap orang perlu mengangkat sumpit tinggi-tinggi sambil mengaduk-aduk setiap bahan. Ini untuk meningkatkan kesempatan untuk mendapat hoki.