Liputan6.com, Washington, DC - Menderita kekalahan menyakitkan dalam Pilpres 2016, Hillary Clinton menutup diri. Namun, pada Jumat, 20 Januari 2017, ia kembali tampil mendampingi sang suami, Bill Clinton, dalam pelantikan Donald Trump sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat.
"Saya ada di sini hari ini sebagai penghormatan atas demokrasi dan nilai-nilainya yang abadi. Saya tak akan pernah berhenti percaya pada negara kita dan masa depannya," kicau Hillary Clinton jelang pelantikan seperti dikutip dari Telegraph, Sabtu (21/1/2017).
Advertisement
Sikap Hillary bertentangan dengan sekitar 70 politikus Demokrat yang memilih memboikot pelantikan Trump.
Mantan Menlu AS itu memasang wajah tegar saat hadir di lokasi pelantikan. Meski saat kedatangan pasangan Clinton diumumkan, sejumlah orang di tengah kerumunan berteriak, "Penjarakan dia."
Saat pelantikan digelar di teras Capitol, di tengah guyuran hujan, dua seteru dalam Pilpres AS itu tak sempat bertatap muka.
Hillary Clinton akhirnya bertemu dengan Donald Trump di Sanctuary Hall di mana makan siang setelah pelantikan digelar. Keduanya saling bersalaman.
Sejumlah orang mengaku melihat Donald Trump mengucapkan kata thank you atau terima kasih saat menyalami Hillary.
Sebelumnya, dalam kampanye, Donald Trump berkali-kali mengancam akan memenjarakan Hillary Clinton terkait skandal e-mail.
Trump juga memberi julukan bernada penghinaan pada rivalnya itu: 'Crooked Hillary'.
Bahkan setelah keluar sebagai pemenang, Trump tak berhenti memojokkan mantan rivalnya itu.
Dalam acara makan malam di Union Station Kamis malam, Trump menyinggung rencana tim kampanye Clinton menggelar pesta kembang api di New York pada malam pemilihan presiden.
Namun, acara yang didasarkan atas keyakinan Hillary Clinton akan keluar sebagai pemenang, akhirnya dibatalkan.
"Mereka menghabiskan uang US$ 7 juta untuk kembang api dan membatalkannya. Itu karena sejarah membuktikan, jika bakal kalah, kau tak akan membutuhkan kembang api. Bukankah demikian?" kata Trump melemparkan candaan, seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (21/1/2017).
Selain menjabat tangan Donald Trump, Hillary Clinton juga bersalaman dengan Barack Obama.