Liputan6.com, Manchester - Gabriel Jesus berusaha memperbaiki reputasi Brasil di Manchester City (Man City). Dia bisa memulainya dengan mencetak gol jika diturunkan melawan Tottenham Hotspur, Minggu (22/1/2017) tengah malam WIB.
Jesus mengemban misi tersebut mengingat buruknya rapor pemain Brasil yang pernah dimiliki The Citizens. Terhitung sejak Geovanni bergabung pada 17 Juli 2007, nyaris tidak ada pesepak bola Negeri Samba yang mampu memberi kontribusi positif.
Baca Juga
Advertisement
Terhitung hanya Fernandinho yang bersinar. Sedangkan delapan pemain lain terbilang mengecewakan.
Padahal dana yang Man City keluarkan untuk merekrut dan menggaji mereka tidak sedikit. Kinerja buruk tersebut juga ironis mengingat Brasil dikenal sebagai pengekspor pemain terbanyak.
Siapa saja pemain Brasil yang pernah membela Man City? Seperti apa pula rapor mereka? Berikut kisah para pemain tersebut.
Fernandinho (2013-...)
Pemain Brasil tersukses Man City. Dibeli dari Shakhtar Donetsk, sosok berusia 31 tahun tersebut sudah memperkuat Man City 160 kali dan mencetak 16 gol.
Dia terus menjadi pilihan pertama lini tengah, termasuk ketika Pep Guardiola menggantikan Manuel Pellegrini.
Sayang kinerjanya belakangan dipertanyakan. Dia beberapa kali gagal menjaga emosi sehingga terkena sanksi disiplin.
Advertisement
Robinho (2008–2010)
Rekrutan pertama yang menandai kedatangan Sheikh Mansour bin Zayed al-Nahyan tahun 2008. Dia dibeli senilai 32,5 juta pounds sterling dari Real Madrid.
Pertanda awal terbilang menjanjikan. Robinho mencetak gol pada debutnya melawan Chelsea. Di musim pertamanya, dia tercatat menyumbang 15 gol di 41 penampilan.
Sayang Robinho gagal menjaga performa. Dia terpuruk pada kampanye berikutnya. Mulai jarang diturunkan, Robinho akhirnya dipinjamkan ke Santos pada Januari 2010.
Fernando (2014–...)
Salah satu pemain Brasil yang masih berada di Etihad Stadium. Penampilan menjanjikan bersama FC Porto membuat Man City merekrutnya dua setengah tahun lalu.
Tapi Fernando sejauh ini belum mampu menunjukkan permainan terbaik. Dia lebih banyak duduk di bangku cadangan.
Advertisement
Geovanni (2007–2008)
Tercatat sebagai rekrutan Brasil pertama sepanjang sejarah Man City dan menandatangani kontrak setahun. Seperti Robinho, dia juga menciptakan gol pada debut melawan West Ham Uniited.
Geovanni menjadi pahlawan ketika mencetak gol tunggal kemenangan atas rival sekota Manchester United. Namun, semua itu tidak cukup untuk meyakinkan Man City agar mempertahankan jasanya.
Kontraknya tidak diperpanjang. Geovanni pun pergi ke Hull City.
Elano (2007–2009)
Mengikuti jejak Geovanni tiba di Manchester beberapa pekan kemudian. Di sini dia memberikan pengaruh lebih besar ketimbang kompatriotnya.
Elano reguler mengisi tim, termasuk ketika skuat banyak berubah menyusul investasi Sheikh Mansour. Total dia membela Man City di 84 laga dan mencetak 18 gol.
Pada akhirnya Elano tergusur karena Man City terus membeli pemain bintang baru. Dia dilego ke Galatasaray.
Advertisement
Jo (2008–2011)
Menjadi pembelian termahal Man City ketika tiba dari CSKA Moscow, musim panas 2008. Namun, dia kesulitan beradaptasi dan hanya bermain enam kali pada paruh pertama kompetisi.
Dia akhirnya dipinjamkan ke Everton di bursa transfer musim dingin. Di sana kinerjanya juga tidak terlalu mengesankan. Dengan Everton tidak lagi tertarik menggunakan jasanya, Man City kemudian menitipkan Jo di Galatasaray.
Setelah itu, Man City sempat memberi kesempatan Jo unjuk gigi musim 2010-2011. Sayang dia gagal memaksimalkan peluang. Man City pun melepasnya ke Internacional.
Sylvinho (2009–2010)
Besar di Barcelona, Sylvinho direkrut untuk menjadi pelapis bek kiri. Hanya bermain 12 kali, ikatan kerja mantan pemain Arsenal itu tidak diperpanjang setelah semusim.
Sylvinho kemudian gantung sepatu dan memulai karier melatih. Roberto Mancini, sosok yang menangani Sylvinho di Man City, mengajaknya menjadi anggota stafnya melatih Inter Milan.
Advertisement
Maicon (2012)
Anggota treble winners Inter Milan 2010 mencoba peruntungan di Inggris. Namun Maicon kesulitan beradaptasi.
Dia kalah bersaing dengan Pablo Zabaleta dan Micah Richards pada persaingan bek kanan. Maicon akhinya cuma bertahan semusim dan dijual ke AS Coma.
Glauber Berti (2009)
Hanya sekali bermain pada satu musim bersama Man City. Setelah hanya menjadi cadangan pada 20 laga, dia ambil bagian sebagai pengganti di laga terakhir kompetisi melawan Bolton Wanderers.
Meski minim partisipasi, Berti sangat populer di mata suporter. Penonton meneriakkan namanya setiap kali menyentuh bola pada satu-satunya penampilannya tersebut. "Itu pengalaman spesial meski hanya sebentar," katanya.
Advertisement