Liputan6.com, Jakarta - Tren mobil listrik memang mulai menanjak. Tesla jadi pelopor mobil listrik modern dan semakin banyak populasinya. Sementara masih banyak produsen yang bertahan dengan mobil hibrida sebelum melangkah ke mobil listrik.
Hanya segelintir perusahaan yang bermain murni di mobil listrik. Selain Tesla ada lagi Faraday Future yang mulai bermain di mobil listrik. Sementara masih jarang yang memproduksi mobil bertenaga hidrogen. Toyota sudah memulainya dengan membuat Mirai.
Dilansir Carscoop, ada survei yang dilakukan lembaga survei KPMG terhadap 1.000 orang CEO perusahaan otomotif dunia terkait mobil masa depan. Apakah mobil itu akan bertenaga listrik atau justru mengandalkan fuel cell yang mengubah hidrogen menjadi energi listrik?
Baca Juga
Advertisement
Ternyata survei itu memberikan data bahwa 78 persen responden menganggap mobil hidrogenyang bakal tetap bertahan. Ada 62 persen yakin mobil listrik akan tenggelam.
Diyakini luruhnya mobil listrik terkait masalah infrastruktur dan jarak tempuh energi listrik serta kecepatan pengisian baterai. Sementara mobil hidrogen lebih ramah terhadap mobil konvensional dan infrastrukturnya.
Semua industri mobil menuju ke mobil hidrogen. Saat ini memang banyak produsen mobil yang membuat kedua mobil itu, mobil listrik dan mobil hidrogen seperti grup VW. Paling banyak saat ini bermain di mobil plug in hybrid. Mobil terakhir ini merupakan model transisi sebelum berkonsentrasi pada mobil hidrogen seperti yang dipercaya Hyundai.
Di tengah perdebatan mobil listrik lawan mobil hidrogen, data survei menyatakan 76 persen eksekutif masih yakin mesin pembakaran dalam masih bertahan cukup lama. Sementara 53 persen yakin mesin Diesel akan mati. Segera?