Liputan6.com, Jakarta - Belasan hingga puluhan WNA ilegal terjaring dalam setiap razia yang digelar kepolisian maupun Petugas Keimigrasian dalam bulan terakhir. Yang terbaru di Jakarta Utara, sebanyak 61 WNA asal Nigeria dan satu asal Mesir terjaring di sejumlah apartemen di Kawasan Kelapang Gading, Jakarta Utara karena menyalahi izin tinggal.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (22/1/2017), tiga WNA bahkan posistif menggunakan narkoba. Sementara beberapa WNA lainnya diduga terlibat kasus penipuan melalui media sosial. Sehari sebelumnya WNA asal Nigeria sempat bersembunyi di kolong tempat tidur saat dirazia petugas Imigrasi Jakarta Utara.
Advertisement
20 WNA Nigeria yang tertangkap ini beralasan datang ke Indonesia untuk mencari suaka melalui UNHCR. Bukan saja asal Afrika, WNA asal Tiongkok, Maroko dan India juga banyak terjaring razia dan menyalahi izin tinggal. Ada yang berprofesi sebagai tenaga ahli pertambangan, buruh kasar, pekerja hiburan bahkan pedagang emas.
Kejadian ini bukan hanya terjadi di Jakarta saja. Namun juga terjadi di berbagai pelosok daerah seperti Sidoardjo, Bangka Belitung, hingga Ambon. Di Bogor bahkan WNA asal China hidup berkebun di hutan yang disebut Kampung China.
Menteri Tenaga Kerja, Hanif Djakiri bahkan sempat murka, saat sidak mendapati WNA menyalahi izin tinggal bertindak tidak kooperatif.
Hal ini tentu saja mengundang perhatian dan komentar dari masyarakat luas. Sonya, salah satu warga sangat khawatir dengan WNA asing yang berkeliaran saat ini. Keberadaan mereka sangat mengganggu apalagi tidak mempunyai izin lengkap dan jelas ini menyalahi aturan.
Hal ini senada juga diutarakan Arif Budiman " Jelas ini sudah dalam taraf yang mengkhawatirkan, karena banyak yang merugikan kita. Terutama kita sudah tahu bahwa tenaga ahli yang datang ke sini itu bukan ahli pada bidangnya," kata Arif menjelaskan.
Seiringnya WNA asing yang terkena razia. muncul tudingan Tenaga Kerja Asing (TKA) khususnya asal China telah menjamur ke pelosok negeri. Jumlahnya bahkan mencapai puluhan juta orang.
Tudingan yang berseliweran di media sosial ini ditampik Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa TKA asal China hanya mencapai 21.000 orang saja. Jumlah yang wajar, mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri cukup banyak.
"Kalau ada yang ilegal yah, tugasnya Kemenaker untuk menindak. Tapi logikanya enggak mungkin. Karena di sana digajinya dua hingga tiga kali lebih gede dari kita," kata Presiden Jokowi.
Masyarakat berharap Pemerintah dapat menyelesaikan masalah ini. Serta dapat menjaga kedaulatan Republik Indonesia dan mendorong harga diri anak bangsa untuk meningkatkan kualitasnya.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.