Liputan6.com, Jakarta Sering mengalami batuk diiringi mengi membuat banyak orang meyakini dirinya memiliki asma. Namun bisa jadi bukan asma melainkan masalah pernapasan lainnya.
Berdasarkan studi di Kanada, peneliti merekrut 613 orang yang didiagnosis asma selama lima tahun terakhir. Para partisipan ini diberikan obat serta menjalani tes spirometry (tes untuk mengetahui kapasitas pernapasan), dikutip dari laman New York Post, Minggu (22/1/2017).
Advertisement
Setelah dianalisis, rupanya sekitar dua persen kasus bukan asma. Lalu sekitar setengah kasus, diagnosis yang ditegakkan dokter hanya berdasarkan gejala saja tanpa pemeriksaan laboratorium.
Berdasarkan hasil ini pimpinan studi, University of Ottawa, Shawn. D Aaron gejala batuk dan mengi tak cukup kuat untuk mendiagnosis orang tersebut kena asma. Butuh tes penunjang untuk menegakkan diagnosis asma terhadap seseorang.
"Jika Anda punya napas pendek, mengi, atau batuk, bisa bertanya ke dokter apakah perlu tes spirometry," kata Aaron.
Ini adalah tes yang cepat, tanpa efek samping dan tanpa risiko. Dengan tes spirometry, tambah Aaron, bisa memprediksi apakah seseorang memiliki asma atau masalah pernapasan lainnya.