Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni membawa sejumlah awak media untuk melihat kondisi Jakarta, sejak kursi Gubernur DKI Jakarta ditinggalkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Apakah Jakarta kita jadi lebih baik, atau Jakarta kita jadi suram dan muram?" tanya Toni sebelum memulai tur bertema Jakarta Tanpa Ahok di Jakarta, Minggu (22/1/2017).
Advertisement
PSI membawa puluhan awak media untuk melihat keadaan beberapa lokasi di Jakarta, Tanah Abang, dan kawasan Kota Tua.
Sesampai di Tanah Abang, Toni mengklaim, kawasan pusat perdagangan itu, tepatnya di depan Stasiun Tanah Abang, sebelum Ahok cuti kawasan ini bebas dari macet dan Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Ini kawan-kawan bisa lihat, sekarang pedestarian (pejalan kaki) tak bisa menggunakannya," tunjuk Toni kepada PKL di depan Stasiun Tanah Abang yang memadati trotoar.
Toni juga menilai, dengan cutinya Ahok, Jakarta kembali amburadul, terlebih dalam sistem birokrasinya. Dia mengatakan para pejabat yang diduga bermasalah kembali diberi jabatan.
PSI juga menyoroti beberapa anggaran dan kebijakan di Pemprov DKI selama Ahok cuti untuk Pilkada DKI 2017. Menurut Toni, lelang beberapa proyek pembangunan dianggap sebagai kemunduran.
"Pak Ahok cuti saja, para begal-begal APBD bersuka ria," Toni menandaskan.