Tren Turun, BMW Tetap Mainkan Diesel

Fiat Chrysler Automobiles melakukan kecurangan pada mobil Dieselnya. Kejadian ini tidak menyurutkan BMW untuk terus memproduksi Diesel.

oleh Sigit Tri Santoso diperbarui 23 Jan 2017, 06:51 WIB
BMW X5 Advance Diesel yang irit bahan bakar mulai tersedia Juni 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Dua minggu lalu, agensi lingkungan milik pemerintah Amerika Serikat, EPA, menuduh Fiat Chrysler Automobiles melakukan kecurangan pada mobil Dieselnya. Kejadian ini tidak menyurutkan BMW untuk terus memproduksi mobil bermesin Diesel.

"Model Diesel tetap akan diproduksi pada pabrik kami," ujar Product and Technology BMW of North America, Rebecca K. Kiehne, seperti diutarakan Green Car Reports.

Kelanjutan produksi tersebut tentunya punya alasan tersendiri. Mesin Diesel BMW untuk model 2017 telah mengantongi sertifikat EPA, Agustus lalu. "Semuanya berlanjut selepas pengetesan diselesaikan," tambah Kiehne.

Sebelumnya, BMW sempat memperlambat produksi selama proses pengetesan yang dilakukan EPA secara intensif. Model-model yang diuji antara lain sedan dan sportwagon 328d, X3 xDrive28d dan X5 xDrive35d.

Sebenarnya, model Diesel bukanlah volume maker buat BMW. Pasalnya, jumlah yang laku cuma 4 persen dari keseluruhan penjualan BMW di Amerika Serikat. Berbeda dengan VW yang terpukul akibat skandal Dieselnya. Maklum porsi Diesel VW terbilang besar, 25 persen.

Semua pemain Diesel mengalami perlambatan penjualan. Tak terkecuali Merceds-Benz. Tapi sejumlah merek juga tengah mempersiapkan model Diesel baru untuk tahun depan. Mazda dan Ford tetap percaya Diesel masih punya prospek cerah. CX-5 dan F-150 adalah dua model yang akan keluar dengan format Diesel yang baru. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya