Liputan6.com, Siak - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menargetkan sebanyak 3.300 sapi betina produktif di wilayah ini wajib bunting pada tahun 2017. Tujuannya untuk meningkatkan populasi ternak.
"Pada tahun ini dari 22.500 ekor total ternak sapi pada akhir Desember 2016, sebanyak 3.300 ekor diantaranya masuk gerakan serentak inseminasi buatan (GB-IB)," kata Kepala Bidang Produksi dan Pengembangan Ternak Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, Muhammad Wahiddun, di Siak, Senin (23/1/2017), dilansir Antara.
Dia mengatakan langkah peningkatan populasi sapi melalui IB untuk menyukseskan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) tahun 2017 yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian.
Baca Juga
Advertisement
"Artinya melalui program ini tidak ada sapi betina produktif tidak bunting, dan di Siak sendiri dalam tergetnya ada sebanyak 5.500 sapi betina, namun berdasarkan pemeriksaan di lapangan hanya 3.300 ekor yang layak diikutkan IB," katanya.
Menurut Wahid, Upsus Siwab di Siak dilakukan untuk mendukung komitmen pemerintah pusat untuk menjadi swasembada daging yang ditargetkan tercapai pada 2026, sekaligus mewujudkan Indonesia mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan.
"Program Upsus Siwab akan memaksimalkan potensi sapi indukan dalam negeri agar terus menghasilkan pedet atau anak sapi, sehingga populasi ternak sapi terus meningkat setiap tahunnya," katanya menambahkan.
IB mampu memperbaiki keturunan dan kualitas sapi, dengan begitu ternak lokal dapat menghasilkan anak sapi unggulan seperti simmental, brahman cross, atau sesuai dengan jenis yang diinginkan peternak.
Dia mengatakan pihaknya menargetkan ada sebanyak 2.000 kelahiran pada tahun 2017 ini. Sedangkan per 17 Januari sudah ada sebanyak 89 ekor sapi bunting, lahir 47 ekor dari 125 ekor sapi yang ikut IB.
"Sementara itu yang lahir alami ada sebanyak 40 ekor, bunting 70 ekor dan kawin alami 16 ekor," ungkapnya.
Wahid juga menyebutkan, pada tahun 2016, angka kelahiran sapi ada sebanyak 2.300 ekor. Lalu jumlah populasi ternak sapi di wilayah setempat mengalami peningkatan menjadi 22.500 dari 2.305 ekor tahun 2015.