Warga Rusun Cibesel Keluhkan Hunian Bocor Air Kamar Mandi

Warga sudah dua kali melapor ke pihak pengelola rusun. Namun belum ada respons dan tindak perbaikan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 23 Jan 2017, 18:35 WIB
Kondisi dari jauh Rusunawa Komarudin di Kelurahan Pengilingan, Cakung, Jakarta, Jumat (23/10). Di dalam rusun, sejumlah unit terlihat kotor bahkan bagian temboknya rawan ambruk. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Rusun Cipinang Besar Selatan (Cibesel) di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, kembali dikeluhkan penghuninya. Sebab, sejumlah unit kamar mengalami kebocoran dan ternyata kondisi tersebut sudah berlangsung cukup lama.

Hartati (38), warga Blok D Rusun Cibesel mengatakan, kebocoran tersebut lebih disebabkan rembesan air kamar mandi yang berada di hunian atas. Langit-langit ruangan di bagian bawah pun jadi menghijau bahkan kecokelatan akibat lumut yang berkembang.

"Bocornya sudah lama. Pas saya baru pindah dua minggu sudah bocor," tutur Hartati di lokasi, Senin (23/1/2017).

Perempuan yang sebelumnya tinggal di kawasan terdampak relokasi Bukit Duri, Jakarta Selatan itu mengaku tidak nyaman.

Terlebih, selama kurun waktu satu tahun menempati hunian tersebut, dia sudah dua kali melapor ke pihak pengelola rusun. Namun belum ada respons dan tindak perbaikan.

"Ditahan pakai plastik. Jadi ditampung airnya. Terus di salah satu titik dibolongin plastiknya biar air yang bocor turun dari satu titik saja. Terus di bawah kita tadah pakai ember," keluh Hartati.

Warga lainnya Warsito (36) juga menyesalkan hal yang sama. Sudah sekitar 1,5 tahun dia tinggal di Rusun Cibesel dan setelah menghuni selama lima bulan, kebocoran mulai terjadi.

Selain di langit-langit ruangan sekitar wastafel, rembesan air juga tampak di atap kamar mandi. Dia menyebut itu berasal dari air kamar mandi hunian atas.

"Pernah bocor sampai bau. Kalau kita BAB di atas juga barengan (BAB) juga, mesti pakai payung (karena tetesan air)," beber Warsito.

Apalagi, pria yang direlokasi dari sodetan Ciliwung Banjir Kanal Timur (BKT) itu sudah mengupayakan sendiri dengan cat anti-bocor. Namun tetap saja masih mengalami kebocoran.

"Udah berapa kali ngomong tapi jawabnya nanti," pungkas Warsito.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya