Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan teks-teks kuno dan bukti yang ditemukan, para ahli telah menyimpulkan ribuan tahun lalu Piramida Agung Giza bersinar bak gelas yang mengilap. Bahkan, orang Mesir kuno menyebutnya 'Ikhet' yang berarti cahaya yang mulia.
Baca Juga
Advertisement
Piramida Agung Giza merupakan satu dari tujuh keajaiban dunia kuno yang masih berdiri utuh hingga sekarang. Piramida ini menjadi bukti peradaban yang sangat terampil dan canggih di Bumi pada ribuan tahun yang lalu.
Struktur kuno piramida ini telah menjadi subjek penelitian selama berabad-abad. Sementara sebagian besar ulama percaya piramida ini dibangun sebagai makam, asumsi tersebut telah diperdebatkan selama beberapa dekade.
Jika Piramida dibangun sebagai makam, maka hal yang logis untuk menemukan mumi di dalamnya. Sayangnya, sampai hari ini, tidak satu pun mumi yang ditemukan di Piramida Giza.
Selain itu, melansir dari Ancientcode, Senin (23/01/2017), disebutkan bahwa dahulunya Piramida Giza mengilap bak gelas raksasa. Piramida Agung Giza dulunya ditutupi dengan penutup batu kapur yang sangat dipoles sehingga memantulkan cahaya matahari dan membuatnya bersinar sangat terang. Sayangnya, sebagian besar batu penutup permukaan piramida itu hilang setelah gempa di abad ke-14.
Namun, beberapa peneliti telah menemukan bahwa bila batu-batu itu digabungkan, ia akan bertindak sebagai cermin raksasa yang memantulkan cahaya begitu kuat. Hal ini membuat piramida memancarkann cahaya seperti bintang yang bersinar di Bumi.
Salah satu bukti bahwa piramida ini bukanlah struktur bangunan biasa yakni kecepatan cahaya yang kebetulan sama dengan koordinat dari Piramida Agung Giza. Laju cahaya pada ruang vakum adalah 299.792.458 meter per detik. Sementara koordinat grafis dari Piramida Giza sendiri adalah 29.9792458, 31.134658. Kebetulan?
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6