Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump resmi dilantik jadi Presiden Amerika Serikat. Baru saja menjabat, kontroversi sudah menyelimuti miliarder nyentrik tersebut.
Hal ini terkait siapa saja sosok yang mengisi lingkaran dekat Trump di Pemerintahan AS.
Baca Juga
Advertisement
Untuk persoalan ini, Trump mengambil langkah sudah diprediksi banyak pihak. Ia menempatkan sanak saudara mau pun rekan bisnis untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan.
Berikut keluarga, rekan dan mitra bisnis Trump yang sudah dan akan menempati kursi penting di roda Pemerintahan Negeri Paman Sam yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Jared Kushner
Trump memilih Jared Kushner sebagai Penasihat Senior Kepresidenan. Pria keturunan Yahudi ini merupakan suami dari Ivanka Trump.
Dalam pidato sambutannya, Trump berkata kepada penasihat seniornya bahwa mereka ada di Gedung Putih untuk mengabdikan diri bagi kebaikan nasional.
"Ini bukan tentang partai, bukan ideologi. Ini tentang negara, negara kita. Ini tentang melayani rakyat Amerika," kata Trump.
"Pelayanan publik adalah panggilan yang luar biasa. Itu adalah tugas mulia, bersama-sama, untuk melindungi negara, negara kita, negara ini."
"Untuk mempertahankan pekerja dan mempromosikan kesejahteraan semua rakyat Amerika. Begitu banyak orang yang bergantung pada kita dan pada Anda sebagai keluarga, sebagai orang-orang yang akan menyelesaikannya."
Advertisement
2. Ivanka Trump
Salah satu putri Donald Trump, Ivanka Trump, disebut-sebut akan ditunjuk menjadi Duta Besar AS untuk Jepang. Isu penunjukan yang belum terkonfirmasi itu sudah ramai di dunia maya pada November lalu.
Dalam artikel yang dikutip dari RocketNews24, Senin (14/11/2016), Ivanka disebutkan tak memiliki pengalaman politik untuk mengemban misi tersebut. Ia setali tiga uang dengan sang ayah yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di dunia bisnis. Bedanya, ia juga berkecimpung di dunia modelling.
Sebelumnya, beberapa Duta Besar AS untuk Jepang juga ada yang tak memiliki latar belakang politik.
John Roos pernah memegang beberapa posisi kecil di pemerintah daerah sebelum menjabat sebagai dubes. Namun ia lebih dikenal sebagai pengacara di bidang teknologi.
Caroline Kennedy, duta besar saat ini, memang berasal dari keluarga politik. Namun dia berkarier sebagai seorang pengacara, penulis, dan editor.
3. Ivana Trump
Ivana, istri pertama Donald Trump, ingin menjabat Duta Besar Amerika Serikat. keinginannya itu ia sampaikan setelah mantan suaminya dinyatakan terpilih jadi Presiden AS. Niat perempuan itu mendapat dukungan Presiden Ceko -- negara yang ia incar.
Ivana beralasan, menjadi dubes bisa menjadi bentuk pengabdiannya kepada AS -- tanah airnya yang kedua.
"Aku hanya menyarankan, akan lebih baik jika aku jadi Duta Besar Republik Ceko," kata Ivana kepada New York Post.
"Karena dari negara itulah aku berasal, bahasa ibuku, dan semua orang tahu aku. Aku cukup terkenal di seluruh dunia, tak hanya di Amerika," katanya.
"Aku sudah menulis tiga buku dan diterjemahkan ke dalam 25 bahasa di 40 negara. Aku terkenal dengan nama Ivana, tak perlu aku menggunakan nama Trump," ujar dia seperti dikutip dari News.com.au.
Presiden Ceko, Milos Zeman berharap, penunjukan Ivana sebagai Dubes bisa dilakukan dalam waktu dekat.
"Tidak ada Dubes AS yang lebih baik (dibanding Ivana) yang bisa mereka kirimkan ke Praha," sebut Zeman seperti dikutip dari Independent, Sabtu (21/7/2017).
Advertisement
4. James Mattis
Jenderal Marinir James Mattis merupakan orang kepercayaan Trump jauh sebelum dirinya dilantik sebagai Presiden.
Trump mengatakan bahwa pria berusia 66 tahun itu memberinya perspektif baru terhadap waterboarding, sebuah alat penyiksaan dalam interogasi yang ia janjikan akan digunakan kembali.
"Jenderal Mattis merupakan orang yang kuat, sangat bermartabat. Saya bertemu dengan dia dan bertanya soal pertanyaan itu. Saya berkata, 'Apa yang Anda pikirkan tentang waterboarding?'," ujar Trump.
"Ia mengatakan--saya terkejut, 'Saya tak pernah berpikir bahwa itu akan berguna'," ujar Trump yang mengaku terkesima dengan jawaban tersebut.
Mattis yang telah mengabdi selama 44 tahun di Korps Marinir, pernah memimpin satuan tugas ke Afghanistan pada 2001 dan diviris Marinir pada saat invasi Irak pada 2003.
Ia juga dipromosikan untuk menjalankan US Central Command pada 2010, yakni pos yang memberinya tanggung jawab perintah untuk semua pasukan AS di Timur Tengah. Mattis juga seorang kritikus vokal dari kesepakatan nuklir Iran.
Mattis mendapat julukan "Mad Dog" setelah memimpin pasukan dalam Perang Teluk Persia pada 1991, serta Afghanistan dan Irak di awal 2000-an.
5. Steven Mnuchin
Steven Mnuchin merupakan nama yang sudah ditunjuk Donald Trump menjadi Menteri Keuangan.
Pria Yahudi tersebut dikenal dekat dengan Trump. Bahkan, dirinya datang dalam pesta kemenangan Trump jadi Calon Presiden Partai Republik.
Pada 30 November 2016, dalam situs pribadinya Trump mengumumkan Mnuchin jadi Menteri Keuangan. Pujian pun terlontar dari mulut Trump.
"Mnuchin adalah pemodal, bankir dan pebisnis kelas dunia," sebut Trump.
Di luar ranah politik, Mnuchin merupakan eksekutif perusahaan Goldman Sach. Majalah Forbes mengestimasi kekayaan pria ini mencapai US$ 40 juta.
Advertisement