Liputan6.com, Washington, DC - Lingkungan Kalorama di Washington, Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai kawasan elite. Sejumlah kediaman diplomat, baik resmi atau pribadi berada di sana.
Bahkan selama era pemerintahan George W Bush, menteri pertahanan saat itu, Donald Rumsfeld, tinggal di Kalorama. Kini, kawasan elite itu bersiap menyambut para penghuni baru yang terkenal di seantero dunia, yakni keluarga mantan presiden Barack Obama dan keluarga Ivanka Trump, putri dari orang nomor satu di AS, Donald Trump.
Advertisement
Ya, kedua keluarga ini akan hidup bertetangga. Rumah mereka hanya akan berjarak beberapa ratus meter saja.
"Menurut saya, tidak mengejutkan kalau Ivanka pindah ke sini. Tempat ini penuh dengan para duta besar dan politisi. Sementara itu, Obama adalah mantan presiden AS. Dia bisa tinggal di mana saja dia mau," ujar Bheeshm Chaudhary, salah orang warga seperti dilansir Independent.co.uk, Senin, (23/1/2017).
Pada awal bulan ini, kabar yang menyebutkan bahwa Ivanka dan suaminya, Jared Kushner membeli sebuah rumah senilai US$ 5,5 juta telah dikonfirmasi. Demikian pula, laporan yang mengatakan bahwa Obama membeli -- versi lain menyebut menyewa -- sebuah rumah seharga US$ 6,35 juta.
Ketika aksi protes besar-besaran terjadi sehari setelah pelantikan Trump, banyak di antara para pendemo yang sengaja menuju ke Belmont Road untuk mengintip kediaman baru Obama. Pemandangan langsung ke rumah itu terhalang oleh kendaraan Secret Service.
Baik Ivanka mau pun Obama memiliki alasan untuk tinggal di Washington. Suami Ivanka, Kushner baru saja dilantik sebagai penasihat Presiden Trump.
Sementara itu, Obama dan Michelle memutuskan tetap berada di Washington untuk menunggu putri bungsu mereka, Sasha, menyelesaikan sekolahnya. Jalan-jalan di kawasan Kalorama dikabarkan popular sebagai area joging sehingga ada kemungkinan keluarga Obama dan Ivanka akan bertemu secara tidak sengaja.
Menariknya, di lingkungan ini pula berada Islamic Center of Washington, sebuah masjid yang sudah berdiri di dekat jembatan Rock Creek sejak tahun 1957. Satu pekan setelah serangan 11 September 2001, Bush berkunjung ke masjid ini dan berpidato di mana ia memuji umat muslim sebagai cinta damai.
Masjid itu didirikan oleh sejumlah diplomat yang berasal dari negara-negara dengan mayoritas populasi muslim. Belakangan, berbagai kalangan, kebanyakan dari mereka sopir taksi ikut memanfaatkan keberadaan masjid yang terkenal memiliki lingkungan bersahabat.
"Menurut saya pengamanan ekstra tidak masalah bagi kami," ujar seorang pria yang baru menyelesaikan salat di masjid itu.