Liputan6.com, Jakarta - Warga Rusun Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Jatinegara, Jakarta Timur, meminta Pemprov DKI membereskan sejumlah hunian yang bocor. Sebab, rembesan air yang berasal dari kamar mandi itu menimbulkan kelembaban dan dapat memicu timbulnya penyakit.
Hartati (38), warga Blok D Rusun Cibesel mengatakan, sejak tinggal kurang lebih satu tahun di Rusun Cibesel, permasalahan itu sudah dilaporkan ke pengelola sebanyak dua kali. Hanya saja, belum ada tanggapan atau respons perbaikan dari pihak terkait.
"Ya harapannya diperbaiki satu-satu," tutur Hartati di lokasi, Senin (23/1/2017).
Advertisement
Respon yang dinilai lamban itu membuat Hartati dan keluarganya menangani sendiri masalah tersebut. Perempuan yang sebelumnya tinggal di kawasan terdampak relokasi Bukit Duri, Jakarta Selatan itu pun memasang plastik di atap ruangan yang bocor.
Plastik tersebut dibentangkan sehingga air yang merembes dan menetes dari ruangan atas dapat tertampung. Plastik juga dilubangi supaya air tidak mengalir sembarangan dan menetes tepat ke lantai yang sudah ditadangi ember.
"Kalau ditambal gini kurang nyaman aja. Dilihatnya nggak enak. Hampir semua (ditambal)," ujar dia.
Warga lainnya Warsito (36) menambahkan, seluruh penghuni yang terdampak kebocoran juga mengharapkan hal yang sama. Selama 1,5 tahun menghuni satu unit kamar di Blok D, dia sudah beberapa kali mengupayakan perbaikan sendiri.
"Kalau kita punya duit sendiri sih saya perbaikin. Tapi sekarang beli semen kan mahal. Belum nyewa tukangnya. Ini saja saya tambal sendiri tapi masih juga bocor," keluh Warsito.
Pria terdampak relokasi sodetan Ciliwung Banjir Kanal Timur (BKT) di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur itu menyampaikan bahwa tidak hanya air kamar mandi saja yang merembes, bocoran dari WC pun ikut menetes dan menyebabkan bau tidak sedap.
"Lima bulan nempatin udah bocor. Kurang rapat ya pasti karena asal pasang aja. Pipa septitenk bocor netes," Warsito menandaskan.