Alasan Isuzu Belum Rombak Total Panther

Alasan Panther belum dilakukan perombakan bukan karena kurang laris, tetapi Isuzu ingin membuat mobil tersebut dijual secara global.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 24 Jan 2017, 07:11 WIB
Pengembangan Panther bergantung pasar dan terutama prinsipal Isuzu.

Liputan6.com, Jakarta - PT Isuzu Astra Motor Indonesia selaku agen pemegang merek Isuzu di Tanah Air berencana menghadirkan Panther terbaru di akhir 2017. Hanya saja, model anyar nanti sekadar facelift atau penyegaran ringan.

Lantas timbul pertanyaan, mengapa mobil Multi Purpose Vehilce (MPV) yang telah melegenda dan dikenal akan mesin Diesel itu telah lama tidak bersolek secara total?

Menurut Director of Product Planning Division PT IAMI Edy Jusuf Oekasah, alasan Panther belum dilakukan perombakan bukan karena kurang laris, tetapi Isuzu ingin membuat mobil tersebut dijual secara global, bukan hanya di Indonesia.

"Di global itu kendaraan sudah Euro4. Kami bisa ngembangin langsung produk Euro4 dan mengglobal, tapi akhirnya investasi harus banyak, karena saat ini di Indonesia belum Euro4 melainkann masih Euro2," ujar Edy saat ditemui wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Senin, (23/1/2017).

Pria yang akrab disapa Oje itu juga menyatakan, meski Indonesia memiliki pasar yang menginginkan Panther, namun jika dihitung secara volume tidaklah terlalu besar.

Oleh karena itu, lanjut dia, saat ini Isuzu sedang mempelajari dan mencari tahu model mobil seperti apa yang disukai di negara lain sebagai target pasar selanjutnya.

"Misalnya dari tujuh negara kami tanya maunya apa. Oke Indonesia butuh itu (Panther) tapi yang lain butuh apa? Apa seven seater buat lewatin banjir? Berarti itu mirip-miriplah (sama Panther), lalu negara lainnya mau apa? Mobil gede, bisa naek ke gunung. Nah ini semua baru ditanya (oleh Isuzu global)," jelas Oje.

Namun, Oje membantah bahwa nantinya nama Panther akan hilang karena hadirnya model baru hasil dari survei yang mereka lakukan.

"Enggak tahu (hilang nama Panther), orang ini baru nanya. Kalau perbarui kami pasti berusaha. Tapi ujung-ujungnya pasti karena cost, dan itu beda jauh dengan hanya sekedar kosmetik (ubahan ringan)," jelasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya