Banjir Bandang Kuningan, 770 Rumah Rusak dan 586 Ternak Hanyut

Namun, sejauh ini belum ditemukan adanya korban jiwa akibat banjir bandang di Kabupaten Kuningan, Jabar.

oleh Panji Prayitno diperbarui 23 Jan 2017, 21:00 WIB
Warga dibantu aparat kepolisian dan TNI membersihkan lumpur sisa banjir bandang yang menerjang wilayah timur Kabupaten Kuningan, Jabar. (Foto: Twitter/@PolresKuningan)

Liputan6.com, Kuningan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Jawa Barat, mencatat 770 rumah rusak akibat banjir bandang yang menerjang wilayah timur kabupaten tersebut. Selain merusak ratusan rumah, sebanyak 5.880 jiwa menjadi korban atau terdampak banjir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin mengungkapkan pula sebanyak 586 ternak hilang terbawa banjir bandang.

"Ada juga 97 hektare sawah terdampak dan dua tempat belajar atau sekolah terlanda banjir bandang pada hari Minggu lalu," ucap Agus di Kuningan, Senin (23/1/2017)

Hingga saat ini, lanjut Agus, belum ditemukan adanya korban jiwa akibat banjir bandang di Kabupaten Kuningan. Ia menambahkan, banjir bandang itu mulai surut sejak Senin dini hari tadi sekitar pukul 00.38 WIB. Dia memastikan, banjir kali ini diakibatkan hujan deras selama tiga jam lebih.

Banjir bandang itu sempat merendam tujuh desa di Kecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan. Ketujuh desa itu adalah Cibinbin, Citenjo, Dukuhbadag, Sindang Jawa, Sukaharja, Ciangir, dan Cipondok terendam.

Banjir menerjang permukiman warga sejak Minggu sore sekitar pukul 16.30 WIB. "Banjir diakibatkan meluapnya Sungai Cijangkelok yang melintasi sejumlah desa tersebut, di mana banjir merendam ratusan rumah warga mulai dari 50 centimeter hingga dua meter," tutur Agus.

Ia menambahkan, saat ini sejumlah posko kesehatan dan dapur umum sudah dibangun untuk membantu warga. Selain itu, seluruh dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Kuningan sudah berada di lokasi untuk melakukan penanganan.

Namun, jumlah warga yang mengungsi tidak banyak, karena banjir cepat surut. "Yang mengungsi kebanyakan karena rumahnya kemasukan lumpur," ujar dia.

"Sekarang masyarakat membutuhkan bantuan seperti obat-obatan, tempat tidur, makanan dan lainnya," Agus Mauludin memungkasi penjelasan mengenai kondisi terakhir banjir bandang di Kuningan.

Warga dibantu aparat kepolisian dan TNI membersihkan lumpur sisa banjir bandang yang menerjang wilayah timur Kabupaten Kuningan, Jabar. (Foto: Twitter/@PolresKuningan)

Intensitas Hujan Tinggi

Banjir yang melanda wilayah timur Kuningan, dipicu intensitas hujan di wilayah Pantura Jabar yang sedang tinggi.

Forecaster atau Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Ahmad Faiziyn menyampaikan, intensitas hujan yang tinggi membuat tiga kabupaten di Jabar dilanda bencana, yakni Kabupaten Kuningan, Majalengka, dan Cirebon.

Intensitas hujan hingga saat ini tercatat berada di atas 50 mm per hari. "Jadi ini intensitas hujannya lebat diatas 50 mm per hari dan tidak hanya di Kabupaten Kuningan saja, tetapi di Majalengka dan Cirebon juga sama," ujar dia, Senin (23/1/2017).

Menurut Ahmad, tingginya intensitas hujan membuat seluruh warga harus waspada. Sebab, kondisi ini akan mengakibatkan bencana seperti banjir maupun longsor.


Jalan Ambles di Majalengka

Longsor di Majalengka menyebabkan jalanan ambles sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Bukan hanya di Cirebon dan Kuningan, tingginya intensitas hujan pada akhir pekan lalu hingga saat ini, juga mengakibatkan jalan ambles di Kabupaten Majalengka.

Di Majalengka, hujan sangat deras disertai angin kencang kembali menimbulkan jalan provinsi yang menghubungkan jalur Majalengka-Cikijing-Ciamis ambles dan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.

"Jalur ambles di tempat yang sama dengan kejadian beberapa waktu lalu, tepatnya di Blok Minggu, Desa Wanahayu, Kecamatan Maja," kata Satgas BPBD Kabupaten Majalengka Aris Ardiansyah, Senin (23/1/2017).

Dia menyebutkan peristiwa ini terjadi pada Minggu sekitar pukul 23.15 WIB di tempat yang dulu ambles. Kondisi ini diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi dengan waktu kisaran delapan jam.

"Akibatnya, lalu-lintas macet total dan satu mobil minibus milik Wawan Gunawan, warga Bekasi terjebak," dia mengungkapkan.

Kapolsek Maja Iptu Mulyono mengatakan, Satgas BPBD, Polsek Maja, dan warga mengevakuasi kendaraan yang terjebak. "Kami mengamankan jalur lalu lintas dan mengarahkan pengendara untuk menuju jalur alternatif lewat Wates-Sangiang-Cibunut-Argapura-Maja."

Siswa SD Dipulangkan

Pada Senin ini, banjir juga melanda permukiman warga di Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Banjir ini mengakibatkan ratusan rumah dan puluhan hektare sawah terendam sekitar pukul 07.00 WIB.

Banjir juga merendam bangunan SD 1 dan SD 2 Wanakaya. Dari kedua sekolah itu, SD 2 Wanakaya tercatat mengakami banjir terparah.

Para siswa SD yang belajar terpaksa dipulangkan, sementara petugas Basarnas, BPBD Kabupaten Cirebon, Tagana, Rafi, Koramil Gunung Jati, Polsek Gunungjati masih siaga di lokasi banjir di desa tersebut.

Banjir di wilayah Kecamatan Gunungjati tersebut karena luapan air di Sungai Condong. Luapan dari area persawahan utara meluap ke permukiman warga Desa Wanakaya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.

"Tiap tahun banjir mas, tapi saya tidak tahu apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk mengatasi banjir," sebut warga setempat, Yuli (44).

Dia bersama warga yang lain mengaku khawatir akan ada banjir susulan mengingat intensitas hujan semakin tinggi.

Hingga saat ini, banjir yang merendam di Kecamatan Gunungjati belum terlihat surut bahkan semakin naik. Warga sekitar masih memilih bertahan dan berharap air segera surut. "Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menangani banjir lima tahunan yang kerap menyulitkan aktivitas warga ini," Yuli memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya