Liputan6.com, Jambi - Sejumlah pasien dan keluarga mengaku ada perubahan signifikan dari pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, usai inspeksi mendadak atau sidak oleh Gubernur Jambi, Zumi Zola, Jumat dini hari, 20 Januari 2017.
Perubahan ini diungkapkan Izham, salah satu keluarga pasien di rumah sakit terbesar di Provinsi Jambi itu.
"Petugas medisnya sepertinya jadi lebih ramah," ucap Izham di Jambi, Senin, 23 Januari 2017.
Tidak itu saja, Imah seorang pasien di RSUD Raden Mattaher mengaku pelayanan para petugas medis di rumah sakit tersebut terlihat lebih cepat.
"Jadi ligat-ligat (gesit). Biasanya kan kalau ramai jadi lama, ini tumben cepat," tutur dia.
Baca Juga
Advertisement
Imah berharap sidak yang dilakukan Zumi Zola benar-benar mengubah pelayanan di rumah sakit tersebut menjadi semakin baik. Apalagi, RSUD Raden Mattaher selama ini menjadi tumpuan dan rujukan hampir seluruh warga Provinsi Jambi.
"Ya dari kabupaten biasa rujukan ya ke sini," kata Imah.
Sementara itu, seorang perawat yang enggan ditulis namanya mengatakan, usai sidak yang dilakukan Gubernur Zumi Zola sempat menjadi heboh, khususnya di kalangan internal rumah sakit. Sebab, ada 12 orang yang terpaksa diberi surat peringatan atau SP3 karena kedapatan tertidur pulas saat jam jaga.
"Intinya kami diminta meningkatkan pelayanan. Ada sih takut kalau ada sidak lagi, tapi bagaimana namanya tugas," ujar dia.
Sidak berujung amarah Zumi Zola tak hanya bikin heboh rumah sakit. Sikap sang mantan artis itu pun menuai pro dan kontra di media sosial. Bahkan, video Zola tengah marah pun menjadi viral. Kemarahan Zola di RSUD Raden Mattaher ini adalah yang kedua kalinya.
Sebelumnya, usai dilantik menjadi gubernur awal 2016 lalu, Zumi Zola juga emosi dan marah saat menyambangi RSUD Raden Mattaher. Zola marah karena stok obat DBD di apotek rumah sakit kosong. Padahal saat itu, DBD tengah mewabah di Kota Jambi.