Jelang Imlek, Penyewaan Pacar Kian Marak di Tiongkok

Di Tiongkok, tahun baru Imlek bagi perempuan yang masih berstatus lajang merupakan saat yang mendebarkan.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jan 2017, 10:30 WIB
Jelang Imlek, Penyewaan Pacar Kian Marak di Tiongkok

Liputan6.com, Jakarta Di Tiongkok, tahun baru Imlek bagi perempuan yang masih berstatus lajang merupakan saat yang mendebarkan. Karena pada momen tersebut, seluruh anggota keluarga akan berkumpul untuk merayakannya.

Ketika seluruh anggota keluarga berkumpul, perempuan yang masih berstatus lajang akan didesak oleh pertanyaan-pertanyaan mengenai pasangan mereka. Hal tersebutlah yang banyak membuat para perempuan lajang di Tiongkok merasa tertekan.

Namun, para perempuan lajang di Tiongkok memiliki cara sendiri untuk mengatasi permasalahan tersebut. Mereka dengan sengaja menyewa pacar palsu untuk menenangkan hati orang tua dan keluarga mereka selama pertemuan keluarga itu berlangsung.

Ada harga yang harus dibayar untuk menggunakan jasa ini. Jasa penyewaan pacar palsu paling banyak diminati saat mendekati tahun baru Imlek. Terdapat situs khusus di internet yang menawarkan jasa penyewaan pacar palsu, di antaranya 89yn.com dan 20py.com. Situs tersebut pun menampilkan profil pria secara lengkap, mulai dari usia, tinggi badan, berat badan, dan jenis pekerjaan mereka.

Harga yang ditawarkan oleh situs penyedia pacar palsu umumnya beragam. Namun rata-rata biaya sewa yang harus dibayar adalah 60 yuan (£ 7.13) per jam atau 1.500 yuan (£ 178) per hari. Layanan penyewaan pacar palsu ini terbilang fleksibel,karena perempuan lajang yang ingin mencari pacar palsu dapat memilih sendiri dengan menyesuaikan jadwal pria yang terdapat pada situs tersebut.

Untuk menarik lebih banyak pelanggan, beberapa kandidat pria menawarkan “green lease,” yaitu sebuah perjanjian yang harus ditandatangani kedua belah pihak untuk memastikan aturan tertentu yang disepakati. Aturan tersebut antara lain, tidak diperbolehkan tidur dalam satu kamar.

Fenomena penyewaan pacar palsu ini sangat marak. Sebab, terdapat tradisi di Tiongkok yang menganggap perempuan lajang dengan usia 27 tahun merupakan perempuan sisa. Hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang memalukan bagi keluarga. Beberapa pria lajang di Tiongkok melihat hal tersebut sebagai kesempatan untuk mendapatkan uang dengan cara yang cepat.

Para perempuan lajang di Tiongkok menganggap jasa penyewaan pacar palsu sebagai cara untuk menghentikan orang tua dan keluarga yang kerap mendesak mereka untuk segera menikah dan memiliki anak.

Dilansir nextshark.com, Wakil Sekretaris Komite Hukum Pidana dari Asosiasi Hukum Beijing, Li Hongzhao, mengungkapkan bahwa penyewaan pacar palsu tidak melanggar aturan. Syaratnya, terdapat perjanjian sewa yang dilengkapi dengan kontrak yang mengikat untuk menghindari kemungkinan pelanggaran hukum.

Semisal, salah satu pihak memiliki niat tidak senonoh atau melakukan pelecehan seksual. “Perjanjian sewa harus dilengkapi kontrak yang mengikat secara hukum dan kedua belah pihak harus bertindak sesuai dengan apa yang tercantum di perjanjian. Karena mungkin saja ada pelanggaran hukum jika salah satu pihak memiliki niat tidak senonoh, seperti kemungkinan pelecehan atau serangan seksual,” ucapnya.

Penulis: Soyid Prabowo

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya