Liputan6.com, Jakarta Seberapa sering Anda mengonsumsi makanan cepat saji, seperti cheeseburger? Di balik rasanya yang begitu memikat, ternyata ada bahaya yang patut diwaspadai.
Sebuah studi menemukan, mengonsumsi junk food atau makanan cepat saji mampu mengubah fungsi hati dan mengurangi sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin.
Advertisement
Insulin merupakan hormon yang memiliki fungsi untuk mengatur gula darah.
Dilansir www.mirror.co.uk, Profesor Michael Roden dari German Diabetes Centre in Dusseldorf, dalam sebuah penelitiannya mengungkapkan, sebuah cheeseburger dapat mengubah metabolisme Anda dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Hasil itu didapat setelah ia meneliti 14 orang bertubuh ramping dan sehat berusia 20-40 tahun yang diberi minum minyak sawit rasa vanili.
Minyak sawit diketahui ternyata memiliki jumlah lemak jenuh yang setara dengan 110 gram cheeseburger yang disajikan dengan kentang goreng porsi besar.
Pengujian menunjukkan, mengonsumsi minyak sawit secara langsung meningkatkan akumulasi lemak. Selain itu, sensitivitas tubuh akan berkurang terhadap insulin, hormon penting yang mengatur gula darah.
“Makanan tersebut mungkin akan cukup untuk menginduksi resistensi insulin secara sementara. Namun hal itu berarti merusak metabolisme hati," ucap Profesor Michael Roden.
Para ilmuwan menambahkan, orang yang sehat harus mampu mengimbangi asupan lemak jenuh ke dalam tubuhnya. Jika tidak, menurut merekan, akan menyebabkan gangguan insulin kronis penyebab diabetes.
“Kami menganggap orang yang sehat adalah orang yang mampu mengimbangi asupan lemak jenuh secara berkelanjutan. Jika tidak, akan menyebabkan resistensi insulin kronis.”
Penulis:
Soyid Prabowo
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6