Liputan6.com, Mosul - Sebagian warga Mosul keluar dari rumah mereka untuk menyambut tentara Irak. Para prajurit itu tengah menyisir rumah-rumah yang ditinggalkan guna mencari senjata dan bom kelompok militan ISIS.
Salah satu yang gembira menyambut tentara Irak adalah Dalia. Selama ISIS menguasai Mosul, ia harus menggunakan hijab lebar dan pajang dengan cadar yang nyaris menutupi kedua matanya.
Advertisement
"Ketika ISIS masih berkeliaran di sini, kami harus mengenakan baju seperti ini," kata Dalia, seorang ibu dari dua anak, sambil menunjukkan bagaimana cadarnya menutup wajah bahkan matanya, seperti dilansir VOA pada Selasa (24/1/2017).
Dalia melepaskan cadar itu dan menawarkannya kepada reporter yang meliput, untuk kenang-kenangan.
Kini, tinggal satu daerah perumahan yang masih dikuasai ISIS di Mosul timur, dan Dalia yakin tidak akan membutuhkan cadar itu lagi.
Di langit, helikopter menembakkan senapan mesin ke daerah tak jauh dari tempat tinggal Dalia. Terdengar suara dari radio, tembakan dari heli itu berhasil menewaskan dua atau tiga militan yang mendekati garis depan pasukan Irak.
Penduduk lainnya muncul dengan rasa percaya diri. Mereka keluar dari rumah untuk menyambut tentara Irak yang sedang menyisir rumah-rumah yang ditinggalkan guna mencari senjata dan bom. Banyak pria yang masih bergaya rambut ISIS, termasuk jenggot panjang.
Tak jauh dari lokasi, pemandangan keluarga-keluarga keluar masuk dari zona perang dengan berjalan kaki.
Mobil penduduk dilarang berkeliaran di daerah-daerah Mosul yang baru direbut karena pasukan Irak khawatir tidak bisa membedakan kendaraan penduduk biasa dan kendaraan pengebom.
Kendaraan yang tidak dipakai diparkir memblokir jalan sehingga melindungi daerah itu dari kemungkinan serangan bom mobil.
Keluarga-keluarga lain berdatangan kembali setelah mereka dipaksa untuk mundur bersama ISIS. Setelah daerah tempat tinggal dikuasai oleh pasukan Irak dan koalisi, mereka berusaha untuk pulang.
Tapi kebanyakan keluarga yang berpindah-pindah ini berusaha menghindar dari ISIS, juga dari pertempuran dan kekurangan air, makanan dan listrik yang terjadi di hampir semua daerah di Mosul yang baru saja dikuasai Irak.