Liputan6.com, Jakarta - Bandara Al Fashir di Sudan, ternyata diketahui tidak memiliki kamera pengawas atau CCTV. Hal ini yang disesalkan oleh Polri, sehingga tidak bisa membantah otoritas pemerintah Sudah terkait tuduhan upaya penyelundupan senjata oleh pasukan perdamaian atau Formed Police Unit (FPU).
"Memang disayangkan bandara itu tidak ada CCTV," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Advertisement
Menurut Martinus, bandara tersebut tidak seperti layaknya bandara internasional lainnya di seluruh dunia. Semisal tidak memiliki sistem pelayanan dan pengawasan yang baik.
"Memang bukan seperti bandara yang kita bayangkan, yang kita asumsikan seperti bandara Soekarno-Hatta. Itu bandara yang biasa dan tidak ada CCTV," ucap Martinus.
Sebelumnya, Pasukan perdamaian dari Polri yang tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) tertahan kepulangannya di Sudan sejak Sabtu 21 Januari 2017. Menurut otoritas hukum setempat, mereka diduga berupaya menyelundupkan senjata dari Sudan.
Namun Polri melalui Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menyatakan dengan tegas bahwa personel FPU tidak menyelundupkan senjata.
"Begitupun Polri akan mengirim personel ke Sudan untuk melihat bagaimana proses tersebut untuk mendalami dan berkomunikasi dengan pihak terkait di sana," kata Martinus, Senin 23 Januari kemarin.