Liputan6.com, Davos - Jack Ma, miliarder asal China dan CEO e-commerce raksasa Alibaba, menjadi pembicara dalam ajang tahunan World Economic Forum. Ia bicara tentang masa depan perdagangan online dan globalisasi, termasuk soal ancaman perang dagang di masa depan.
Dalam kesempatan itu, Ma berkomentar soal kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Advertisement
Ia berpendapat bahwa AS sepatutnya tak menyalahkan negara lain atas hilangnya lapangan kerja di dalam negeri.
Sebelumnya, retorika Donald Trump sejak masa kampanye hingga resmi menjadi Presiden Amerika Serikat kerap dianggap menyerang China.
Ia menuding Tiongkok 'mencuri' lapangan kerja di Amerika Serikat. Donald Trump bahkan mengeluarkan perintah untuk menarik AS dari perjanjian dagang Trans-Pasific Partnership (TPP) -- yang dinilainya berpotensi merugikan manufaktur Amerika Serikat.
Sebaliknya, menurut Ma, China harus memberi kesempatan pada Presiden terpilih Donald Trump untuk memerintah, sebelum bereaksi terhadap retorikanya saat kampanye.
Tanggapan tersebut diucapkannya setelah Presiden China Xi Jinping menyatakan komitmennya dalam perdagangan bebas.
Pernyataan Xi Jinping itu dianggap sebagai peringatan kepada Donald Trump. Di bawah kepemimpinannya, pebisnis asal New York itu akan mengetatkan perdagangan antarnegara.
"Perang dagang akan menjadi bencana bagi dunia," ujar Ma dalam acara An Insight, An Idea with Jack Ma.
"Sangat mudah untuk jatuh ke dalam perang dagang," imbuh pria yang lamaran kerjanya pernah ditolak 30 kali itu.
Dalam pertemuan yang digelar pada 18 Januari 2017 di Davos, Swiss, itu, Ma berpendapat, apa yang terjadi di AS karena kesalahan strategi yang dilakukan Negeri Paman Sam itu sendiri.
Simak pernyataan Jack Ma soal perang dagang dan sejumlah isu terkait dalam artikel ini dan video berikut: