Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 pada 20 Januari 2017. Selama ini, dia dikenal sebagai salah satu pengusaha ulung. Kerajaan bisnisnya mencapai ratusan dan tersebar di berbagai negara di belahan bumi.
Indonesia tak luput menjadi salah satu sasaran bisnis Trump. Mengutip laporan USA Today, Selasa (24/1/2017), Trump memiliki proyek di Bali dan Lido Jawa Barat.
Trump menjalankan bisnisnya di Indonesia melalui DT Bali Technical Services Manager LLC, DT Marks Bali. Kemudian DT Lido Technical Services Manager LLC dan DT Marks Lido.
Baca Juga
Advertisement
Di Bali dan Lido, bisnis Trump menggandeng perusahaan lokal masing-masing PT Bali Nirwana Resort dan PT Lido Nirwana Parahyangan. Kedua perusahaan ini merupakan milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo. Di Lido, Donald Trump bakal membangun taman hiburan di atas lahan seluas 3.000 hektare.
Mereka bakal membangun resor mewah bintang 6, lapangan golf kelas international, juga vila dan kondominium mewah. Selain itu, proyek megah ini juga bakal terintegrasi dengan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi milik MNC Group yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
Dengan adanya tol tersebut, jarak Jakarta menuju ke Sukabumi bisa dihemat hingga menjadi 60 menit. Lido sendiri terletak di tengah-tengah antara Bogor-Sukabumi.
Tak hanya proyek-proyek tersebut, di Lido, Hary Tanoe dengan Donald Trump bakal membangun taman hiburan kelas dunia, sebagai bagian dari pengembangan proyek seluas 3.000 hektare tersebut. Ini diyakini akan menjadi taman hiburan termegah di Indonesia dan dibuat dengan desain perusahaan dari Los Angeles, Amerika Serikat.
Proyek properti di Lido ini menjadi yang kedua dibangun Trump dan Hary Tanoe, karena sebelumnya mereka sepakat bakal membangun resor mewah di kawasan Tanah Lot, Bali. Bagi Trump, ini merupakan proyek Trump Hotel Collection pertama di Asia.
Mengutip laporan keuangan dalam keterbukaan informasi PT MNC Land Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal III 2016, perjanjian PT Bali Nirwana Resort dengan DT Bali Technical Services Manager LLC (DTBT) berlangsung pada 14 Agustus 2015.
Dalam perjanjian ini, DTBT akan menyediakan bantuan teknis dan konsultasi atas konstruksi, teknik, perencanaan, pemprograman sehubungan dengan pembangunan proyek kawasan hiburan terintegrasi dan komponen pengembangan resor yang berlokasi di Raya Tanah Lot, Tabanan, Bali.
BNR setuju untuk membayar imbalan sebesar US$ 11.904,76 tiap bulannya selama 42 bulan. BNR kemudian mengadakan Perjanjian Lisensi dengan DT Marks Bali LLC (DTMB). Dalam perjanjian ini, BNR diijinkan menggunakan nama “Trump” pada proyek residensialnya.
Pada perjanjian ini, BNR telah membayar uang muka proyek dan pembelian tanah (up-front fee) sebesar US$ 1,5 juta.
Sementara PT Lido Nirwana Parahyangan (LNP) bersama DT Lido Technical Services Manager LLC (DTLT) menjalin perjanjian terkait dengan pengelolaan proyek kawasan hiburan terintegrasi dan komponen pengembangan resor milik LNP.
DTLT akan menyediakan bantuan teknis dan konsultasi atas konstruksi, teknik, perencanaan, pemrograman sehubungan dengan pembangunan proyek kawasan hiburan terintegrasi dan komponen pengembangan resor yang berlokasi di Lido, Sukabumi.
LNP setuju untuk membayar imbalan sebesar US$ 11.904 tiap bulan selama 42 bulan.LNP juga mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen Hotel dengan DT Lido Hotel Manager LLC (DTLHM).
DTLHM akan mengawasi, mengarahkan dan mengatur manajemen dan operasional serta berlaku sebagai operator ekslusif selama jangka waktu tertentu.
Sebagai kompensasinya, DTLHM akan menerima tarif dasar jasa manajemen, insentif jasa manajemen. Perjanjian ini berlaku terhitung 20 tahun sejak tanggal operasional.
LNP mengadakan Perjanjian Lisensi dengan DT Marks Lido LLC (DTML), dimana LNP memiliki hak untuk menggunakan nama “Trump” pada proyek residensialnya. (Nrm/Ndw)