Liputan6.com, Jakarta - Shock absorber atau peredam kejut pada sepeda motor banyak jenisnya. Ada yang menganut monoshock dan dualshock.
Seperti namanya, monoshock mengaplikasikan hanya sebuah peredam kejut, sementara dualshock ada dua, yang dipasangkan pada sisi swing arm. Nah, dari sisi performa, sebenarnya mana yang lebih baik?
Menanggapi hal itu, kepala bengkel Astra Motor Jakarta, Eko Eddy Saputro menyatakan, pada dasarnya baik monoshock atau dualshock, fungsinya sama saja.
Baca Juga
Advertisement
"Cuma yang membedakan hanya konstruksinya saja itu. Tapi kondisi dan daya tahan suspensinya tetap sama antara yang satu dan dua," ujar Eko saat ditemui di bengkel Astra Motor Jakarta, Cawang, Jakarta, Selasa (24/1) kemarin.
Tetapi, shock absorber monoshock dan dualshock tentu memiliki karakter yang berbeda. Misalnya, sistem suspensi tunggal ini dipakai pada motor sport.
Jenis suspensi ini diklaim memberikan kemampuan manuver dan stabilitas yang lebih baik karena tumpuan beban hanya terjadi pada satu titik.
Lain halnya dengan suspensi ganda. Saat melakukan manuver maka tumpuan beban didistribusikan ke kedua shock sehingga kurang mendukung ketika ingin melakukan manuver.
Kendati demikian, menurut Eko, dualshock biasanya lebih kuat mengangkut beban. Dengan catatan, ada batasan berapa banyak tumpuan, yang sebagaimana sudah disarankan oleh pabrikan.