Tri Mulai Matikan Jaringan 2G Tahun Ini

Operator seluler, PT Hutchison 3 Indonesia akan mulai menghentikan jaringan 2G pada tahun ini.

oleh Corry Anestia diperbarui 24 Jan 2017, 17:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) mulai mematikan jaringan 2G miliknya pada tahun ini. Operator seluler ini akan lebih fokus memperluas cakupan jaringan 4G di Indonesia.

Vice President Director Hutchison Tri Indonesia, M Danny Buldansyah mengungkapkan bahwa penghentian jaringan 2G ini akan dilakukan secara bertahap di wilayah cakupan Tri di Indonesia.

"Kemungkinan kami jadi operator pertama di Indonesia yang mematikan jaringan 2G tahun ini, karena ada beberapa kota cakupan kami yang sudah dihentikan layanan 2G-nya," tuturnya ditemui usai Jumpa Pers "Isi Ulang Enjoy" di Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Sayangnya, Danny enggan menyebutkan kota-kota mana saja yang sudah dimatikan jaringan 2G-nya. Ia hanya menyebutkan bahwa saat ini banyak pengguna Tri di wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera yang masih memakai layanan 2G.

Menurut catatan Tri, lanjut Danny, pelanggan 2G Tri tinggal 10 persen saja terhadap total pelanggannya yang berjumlah 56,8 juta. Pasalnya, sebagian besar pelanggann Tri sudah mulai beralih ke layanan 3G dan 4G.

Tahun ini secara bertahap selama dua tahun, 10 persen dari total pelanggan kami yang menggunakan layanan 2G. Total 56,8 juta 

"Tentu paling banyak pengguna 2G Tri berada di Pulau Jawa. Teknologi 2G itu sudah tidak efektif, makanya mulai dimatikan. Kami tidak bisa sebut wilayah mana dulu yang dimatikan," jelasnya

Danny juga meminta para pelanggan untuk tidak terlalu khawatir apabila jaringan 2G dimatikan karena mereka akan tetap mendapat sinyal dari base transceiver station (BTS).

Tri sendiri berfokus untuk memperluas cakupan 4G di seluruh Indonesia pada tahun ini, dari 35 kota menjadi 100 kita. Saat ini, cakupan jaringan Tri telah 86 persen menyelimuti wilayah-wilayah di Indonesia, dengan dukungan 40.000 BTS di Pulau Jawa, Bali, Lombok, Batam, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.

(Cas/Isk) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya