Menerka Kebijakan Luar Negeri RI Setelah Donald Trump Dilantik

Arah kebijakan luar negeri Indonesia masih menjadi tanda tanya besar usai Donald Trump terpilih.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 25 Jan 2017, 08:42 WIB
Donald Trump tunjukkan surat perintah eksekutif AS keluar dari TPP di Oval Office pada 23 Januari 2017 (SAUL LOEB / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) resmi dipimpin oleh Donald Trump. Milarder nyentrik ini jadi orang nomor satu usai dilantik 20 Januari 2017 lalu.

Sebagai negara besar dengan kekuatan ekonomi nomor satu di dunia, masa pemerintahan Trump menimbulkan banyak pertanyaan.

Salah satunya, apakah dengan naiknya Trump akan memberi dampak terhadap kebijakan luar negeri Indonesia.

Pengamat Hubungan Internasional yang juga Pendiri FPCI, Dinno Patti Djalal, berharap hal itu tidak terjadi. Indonesia diminta tetap pada pakem kebijakan luar negerinya.

"Mudah-mudahan enggak," ucap Dinno di Wisma Antara, Kamis (24/1/2017).

Dinno pun mengatakan yang ia lihat, [AS]( 2836166 "") pun tak akan mengubah kebijakan luar negerinya kepada Indonesia. RI tetap dianggap mitra penting bagi Negeri Paman Sam.

"Jadi selama ini yang saya lihat dari pernyataan Presiden Jokowi, Amerika tetap konsisten terhadap Indonesia," sebut Dinno.

"Kan sudah ada perjanjian kemitraan strategis. Jadi selama itu tidak ditangguhkan, saya kira akan jalan terus," tambah dia.

Pria yang sempat menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) ini pun mendorong RI tak ragu untuk memperlebar kerjasama di sejumlah sektor.

"Yang penting perdagangan jangan diubah. Kebijakan perdagangan, investasi, dan pendidikan kalau bisa semakin dibuka," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya