Gerindra: Kami Percaya Pilkada DKI Tanpa Intimidasi dan Tekanan

Gerindra meminta pendukung Anies - Sandi memenangkan pasangan itu di Pilkada DKI 2017.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 25 Jan 2017, 07:40 WIB
Anies Baswedan - Sandiaga Uno

Liputan6.com, Jakarta Tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengadakan pertemuan rapat rutin yang biasa disebut "Rembug Rabuan" di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang No. 82, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa malam 24 Januari 2017.

Hadir dalam acara tersebut Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Selain itu hadir pula Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid; Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, Mardani Ali Sera, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan politikus PKS Aboe Bakar Alhabsyi.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat menyatakan keyakinannya, Pilkada pada 15 Februari 2017 akan berlangsung tanpa intimidasi dan manipulasi.

"Pilkada 15 Februari nanti menyenangkan, menjadi "lebaran" masyarakat Jakarta. Orang suka ria menentukan masa depannya. Kami percaya pilkada berlangsung tanpa intimidasi, dan tekanan. Kekuatan supranatural melakukan tekanan, kami percaya akal budi akan menang," ujar Muzani.

Muzani menyampaikan pesan dari Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, agar seluruh pihak struktural pendukung Anies-Sandiaga, terutama dari fraksi Partai Gerindra, untuk bertanggung jawab memenangkan pasangan calon tersebut.

"Pak Prabowo berpesan kepada seluruh struktural, minimal 200 TPS per anggota DPR. Seluruh anggota DPR diberi tanggung jawab memenangkan Anies-Sandi. Jika Allah takdirkan pasangan ini menang, Insya Allah Jakarta akan berubah," kata Muzani yakin.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. Dia menyatakan, Pilkada DKI Jakarta 2017 ini merupakan program serius meningkatkan kualitas demokrasi. Oleh karena itu harus terhindar dari segala macam manipulasi.

"Pilgub ini sangat penting bagi masa depan Indonesia. Kalau sampai pilgub lebih buruk kualitasnya karena money politic ataupun manipulasi data, orang tak percaya lagi. Ini program serius meningkatkan kualitas demokrasi," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya