Liputan6.com, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang berencana melebarkan dua jembatan utama yang melintasi Sungai Cisadane, yakni di Jalan Dadang Suprapto dan Teuku Umar. Langkah ini dilakukan untuk mengurai kemacetan yang terjadi setiap pagi di kawasan tersebut.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismanyah mengatakan, nilai kontrak jembatan Dadang Suprapto yang terletak di Jalan Suprapto, Gerendeng, sebesar Rp 33.592.998. Sedangkan nilai kontrak Jembatan Teuku Umar yang berada di Jalan Teuku Umar, Karawaci sebesar Rp 23.907.255.
Advertisement
"Ini total anggarannya sekitar Rp 57 miliar. Serapannya dari keuangan Provinsi Banten," ujar Arief, Tangerang, Rabu (25/1/2017).
Menurut dia, kemacetan yang selalu terjadi di dua tempat ini terbilang parah. Terlebih pada saat jam berangkat dan pulang kantor, pasti selalu ada antrean yang mengular di dua jembatan utama ini.
Sebab, jembatan di Jalan Dadang Suprapto merupakan akses utama dari Jalan Suprapto Kota Tangerang menuju Jalan Daan Mogot hingga akses ke Jakarta Barat. Sementara Jembatan Teuku Umar merupakan akses utama Jalan Teuku Umar menuju dan dari Jalan Jenderal Sudirman.
"Semuanya itu jalan utama atau protokol di Kota Tangerang, bahkan penghubung ke Jakarta Barat," kata Arief.
Nantinya jembatan yang dibangun itu akan terlihat mewah. Dilengkapi atap, sarana pejalan kaki, dan akses untuk olahraga. "Rencananya Agustus 2017 ini sudah rampung jembatannya," kata Arief.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tangerang Herry C Trunajaya mengatakan, kontruksi Jembatan Dadang Suprapto memiliki panjang 115 meter serta lebar 11 meter.
"Waktu pengerjaan sesuai di kontrak itu, adalah selama 420 hari kalender. Sedangkan, untuk Jembatan Teuku Umar memiliki panjang 100 meter dan lebar 10 meter, dengan pengerjaan 420 hari," kata Herry.