Liputan6.com, Brebes - Penyebab keluarnya api dari kereta api (KA) Jayabaya rute Pasar Senen - Malang yang mogok di jalur perlintasan KA sebidang di Desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah, diduga lantaran mesin di lokomotif terlalu panas. Asap kemudian keluar hingga sempat membakar atap.
"Kejadian mogok KA Jayabaya sekitar pukul 15.30 WIB di lintasan KA KM 166 - PK 1. Menurut keterangan masinisnya penyebabnya karena terjadinya kebocoran pembuangan mesin air di lokomotif," ucap Wakapolres Brebes Kompol Mashudi di lokasi kejadian, Selasa, 24 Januari 2017.
KA Jayabaya yang membawa sembilan gerbong itu dikemudikan masinis Moch Imron dan asisten masinis Martino Dwikusuma. Meskipun mogok di jalur perlintasan, lalu lintas KA di jalur pantura masih bisa berlalu lalang.
"Karena ini double track, jadi lintasan jalur utara masih berfungsi. Alhamdullilah tidak ada korban luka-luka atau jiwa dalam peristiwa ini," dia menambahkan.
Ia menjelaskan, sebelum kereta api mogok dan berhenti di jalur perlintasan Luwungragi Bulakamba Brebes, sang masinis sudah merasakan kendala pada mesin lokomotif KA saat mulai masuk ke Bulakamba.
"Sebenarnya masinisnya sudah mulai merasakan kendala mesin lokomotif KA saat memasuki Bulakamba. Untuk kemudian karena masinis tidak mau ambil risiko akhirnya saat melintas di Luwungragi akhirnya KA diberhentikan," ujar dia.
Selain terjadi kebocoran pada pembuangan mesin air pada lokomotif KA, kata Wakapolres, masinis juga menyebutkan adanya penurunan daya tarik.
"Untuk lebih jelasnya kendala apa yang menyebabkan KA Jayabaya ini berhenti bisa ditanyakan ke masinis atau daopnya. Yang jelas informasi awal dari masinis karena lokomotif KA ini kehilangan daya tarik," ucap dia.
Polisi, kata dia, bertugas mengamankan KA dan jalurnya karena banyak masyarakat yang menyaksikan KA mogok di jalur perlintasan tersebut. Padahal, jalur satunya masih difungsikan sebagai perlintasan KA rute Semarang - Jakarta.
"Kami di sini bertugas mengamankan perlintasan dan KA untuk memastikan tidak ada barang milik penumpang yang hilang," ucap dia.
Baca Juga
Advertisement
Penjelasan senada disampaikan PT KAI Daop III Cirebon. Manajer Humas Daops 3 Cirebon Krisbiantoro menjelaskan, hasil analisa teknis menyimpulkan ada kebocoron pada air pendingin mesin yang masuk ke ruang bakar. Kondisi itu menyebabkan terjadi kepulan asap putih di saluran gas buang (exhaust).
"Jadi bukan terbakar mas ada kendala kebocoran saja dan sudah dalam penanganan petugas," sebut Krisbiantoro kepada Liputan6.com.
Dia mengatakan, sejak ditemukan ada kebocoran, masinis langsung mengambil tindakan dengan cara mematikan mesin. Selain itu, masinis juga meminta lokomotif pengganti untuk melanjutkan perjalanan.
Dia mengatakan, belum ada keterlambatan kereta api yang lain akibat dari mogoknya KA Jayabaya. Sementara itu, Daop III tengah mendatangkan lokomotif bantuan dari kereta api barang yang berada di Losari.
"Hanya KA barang yg masih di Losari karena lokomotifnya digunakan untuk menolong KA Jayabaya yang mengalami gangguan tersebut. Saat ini sedang proses penggantian lokomotif," kata Kris.
Dia mengatakan, setelah mengganti lokomotif, Kereta Api Jayabaya dipastikan akan kembali berjalan normal dan mengantar penumpang hingga ke tujuan.
"KAI akan lakukan tindakan yang paling aman karena faktor keselamatan adalah yang utama. Mohon maaf untuk penumpang atas kejadian ini. Kami pastikan penumpang aman," ujar Krisbiantoro.
Objek Foto Warga
Sebelum KA Jayabaya mogok di perlintasan sebidang di Desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah, sejumlah warga sempat melihat lokomotif KA saat melaju mengeluarkan asap tebal dan mengeluarkan api. Bahkan, beberapa warga di antaranya sempat berteriak-teriak saat melihat hal tersebut.
"Mengerikan sekali tadi KA itu melaju dengan asap tebal dan api yang terlihat di atap lokomotif. Warga tadi sempat teriak-teriak agar masinisnya tau," ucap Abdul (40), warga yang melintas di lokasi kejadian.
Setelah berteriak-teriak itu, KA itu tak lama kemudian berhenti tepat di perlintasan sebidang di Desa Luwungragi, Kecamatan Bulakamba. "Sehingga, menutupi jalan antardesa dan arus lalu lintas mengalami kendala karena harus dialihkan," dia menambahkan.
Puluhan warga berbondong-bondong menuju lokasi kejadian untuk menyaksikan KA yang teronggok di jalur perlintasan tersebut.
Warga yang menyaksikan KA Jayabaya yang mogok itu sempat mengabadikan hal itu dengan telepon seluler masing-masing. Saking banyaknya warga di lokasi kejadian, polisi yang berjaga sempat menegur menggunakan pengeras suara untuk meminta warga menjauh.
Setelah tiga jam menunggu di tempat kejadian, sekitar pukul 19.00 WIB, KA Jayabaya kembali melanjutkan perjalanannya. Perjalanan KA Jayabaya baru kembali dilanjutkan setelah didatangkan sebuah lokomotif untuk menarik KA hingga ke Stasiun Tegal.
Lokomotif KA yang digunakan untuk menarik rangkaian KA Jayabaya yang mogok didatangkan dari Stasiun Tegal. Sesampaianya di Stasiun Tegal, lokomotif Jayabaya akan diganti dengan lokomotif lainya agar kembali melanjutkan perjalanan hingga ke tujuan akhir Malang (Surabaya).
Meskipun perjalanan KA Jayabaya kembali dilanjutkan, sejumlah penumpang mengaku kesal dan meminta kompensasi kepada PT KAI karena perjalanan mereka terhambat dan telantar hingga 3 jam.
"Harusnya ada kompensasi terjadi seperti ini, nggak cuman dibiarkan saja dan nggak dikasih tau informasi bagaimananya kapan perjalanan kembali dilanjutkan," keluh Teguh (40), seorang penumpang KA Jayabaya.
Advertisement