Jokowi: Polri Harus Siap Hadapi Kejahatan Transnasional

Jokowi memberikan arahan pada Rapat Pimpinan Polri TA 2017.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Jan 2017, 09:42 WIB
Presiden Joko Widodo memberi keterangan saat melakukan pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1). Jumlah UMKM di Indonesia terbilang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta UMKM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan arahan pada Rapat Pimpinan Polri TA 2017. Dalam arahannya, Jokowi menekankan kesiapan Polri menghadapi perkembangan kejahatan transnasional.

Jokowi mengatakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah menegaskan slogan Polri yang Profesional, Modern, dan Terpercaya. Ketiga hal inilah yang harus diraih untuk mendapat kepercayaan masyarakat.

"Itu bisa dilakukan apabila ada perbaikan-perbaikan kinerja. Seluruh jajaran Polri dalam menghadapi dan menyelesaikan persolaan-persoalan yang ada di negara kita," kata Jokowi di PTIK, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Situasi keamanan dalam negeri memang berubah. Tidak hanya kejahatan konvensional yang kini dihadapi Polri. Kejahatan transnasional juga perlu diantisipasi.

"Sejalan dengan munculnya kejahatan transnasional, terorisme, pencucian uang, penyelundupan, perdagangan manusia, kejahatan siber, narkoba, dan lain-lain," jelas Jokowi.

Tak berhenti di situ, Polri juga diminta menyelesaikan berbagai kejahatan yang berkaitan dengan penyalahgunaan kekayaan negara. Kasus korupsi tentu menjadi sorotan.

"Polri juga harus terus giat menghadapi berbagai bentuk tindak kejahatan kekayaan negara, korupsi, pencurian ikan atau ilegal fishing, ilegal logging, serta tindak pidana di bidang perpajakan," imbuh Jokowi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya