Liputan6.com, Palu - Prihatin dengan kondisi lingkungan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, seorang anak Sekolah Dasar (SD) mencurahkan perasaanya melalui beberapa surat yang akan dikirimkan ke Wali Kota Palu, Hidayat.
Velyo Gyandev atau dipanggil Niky, siswa kelas 3 SD Negeri 15 Palu, menuliskan surat terkait kepeduliannya akan sampah dan lingkungan. Surat yang pertama kali muncul di akun sosial media sosial sang ayah, Nur Edy, telah disukai dan dikomentari serta dibagikan puluhan orang sejak tiga jam ditayangkan, Rabu (25/1/2017).
Advertisement
Demikian bunyi surat Niky untuk wali kota, seperti dilansir Antara.
Pak wali kota, aku mau memberitahumu Palu perlu diperbaiki karena banyak rumput-rumput liar dan banyak jalan jalan tanah dan garis-garis putih yang ada di jalan raya, dan ada juga pohon-pohon yang tidak di rawat pada pemiliknya.
Kita juga kekurangan taman dan taman bermain dan ada banyak kertas pengumuman yang ditempel sembarangan di dinding orang dan belum bertanya dengan pemiliknya.
Aku mohon bertanya kepada orang-orang lain siapa menempel kertas pengumuman sembarang tanpa bertanya siapa pemiliknya. Dan mohon perbaiki lampu jalannya ya dan aku juga tidak mau ada orang yang terlalu kaya.
Di surat lainnya, Niky juga meminta Wali Kota Palu untuk memperbanyak taman bermain. Demikian bunyi surat ditulis 8 November 2016.
Ya, pak wali kota. Aku mau beritahumu tentang Palu, kita butuh banyak taman bermain dengan pembersih kota dan yang lainnya adalah kita butuh dinding bersih dan rapi, taman yang banyak dan rapi (taman bermain) dan bersih, ayunan luncuran dan sebagainya tidak terkupas, dan sama jalan raya lebar dan banyak taman menanam. Dari Niky (Anak Pak Nur Edy).
Banyak yang bertanya siapa Niky, dia merupakan putra bungsu dari salah seorang akademisi muda Universitas Tadulako, Nur Edy. Niky sempat dibesarkan di Jerman saat ayahnya melanjutkan pendidikan doktoral.
"Nak, surat-suratmu ini belum ayah sampaikan ke Wali Kota Palu. Bukan bermaksud tak amanah. Kelak akan ayah sampaikan jika pemimpin kita telah bersedia mendengar," tulis Nur Edy.